Gibran Mengaku Ada yang Menemani Saat Hilang di Gunung Guntur dan Tak Merasakan Adanya Malam

photo author
- Sabtu, 25 September 2021 | 17:35 WIB
Muhammad Gibran Arrasyid (14), masih menjalani perawatyan di Puskesmas Tarogong,  usai ditemukan Tim SAR Gabungan setelah sebelumnya dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Guntur,di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Sabtu 25 September 2021. Gorajuara.com/Agus Alvin
Muhammad Gibran Arrasyid (14), masih menjalani perawatyan di Puskesmas Tarogong, usai ditemukan Tim SAR Gabungan setelah sebelumnya dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Guntur,di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Sabtu 25 September 2021. Gorajuara.com/Agus Alvin

GARUT, GORAJUARA - Muhammad Gibran Arrasyid, warga Kampung Citangtu, Desaur Citangtu, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut memberikan pengakuan yang mengejutkan selama dirinya dinyatakan hilang selama enam hari di Gunung Guntur.

Remaja 14 tahun itu mengaku, saat terbangun dari tidur, tahu-tahu ia sudah berada di salaht satu sungai yang airnya sangat jernih, padahal saat teman-temannya melanjutkan mendaki ke puncak, ia tengah tidur di dalam tenda di area Pos 3.

"Saat bangun tiba-tiba sudah ada di sungai, sungainya berwarna kuning, airnya sangatu jernih," ujarnya, Sabtu 25 September 2021.

Baca Juga: Bundesliga Jerman: 10 Pemain Bayern Munchen Taklukkan Greuther Furth dengan Skor 3-1

Selama dinyatakan hilang, Gibran juga mengaku tak sendirian berada di tempat dimana ia  hilang. Namun ada sejumlah orang yang menemaninya sehingga ia pun tidak merasa kesepian.

Bahkan Gibran mengungkapkan, jika dirinya merasa baru beberapa jam saja berada di tempat itu, padahal sebenarnya ia sudah enam hari ia dinyatakan hilang. Gibran juga menyebutkan, bahwa selama berada di tempat tersebut, ia tak pernah bertemu dengan malam hari, tapi terus siang hari.

"Enggak ada malam hari, siang hari, terang," ucapnya.

Baca Juga: Kota Bandung Aman, Tidak Ada Klaster Pendidikan Selama berlangsung PTMT, Verifikasi dan Validasi Diperketat

Gibran menuturkan, selama berada di tempat tersebut, ia juga disuguhi makan oleh sosok yang memakai pakaian serba putih, namun ia tidak memakannya dan memilih untuk makan daun-daunan dan minum air sungai.

"Ditawarin nasi sama ada ikan, orangnya putih, ada lima orang, laki-laki dua, perempuan tiga," katanya.

Sementara itu, hilangnya Gibran di Gunung Guntur dalam waktu yang agak lama cukup membuat kaget warga sekitar. Pasalnya, meskipun kejadian serupa sudah beberapa kali terjadi, namun paling lama dalam waktu tiga hari biasanya pendaki yang hilang sudah bisa ditemukan.

Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19, Emil: Kota Bandung Kelihangan Pendapatan Asli Daerah Sebesar Rp1 Triliun

Bagi sebagian masyarakat, hilangnya Gibran tersebut ada kaitannya dengan hal-hal mistis di sana. Yani (49), warga setempat mengatakan, hal serupa pun pernah terjadi beberapa waktu lalu, dimana ada seorang pendaki yang dilaporkan hilang selama beberapa hari.

"Kalau yang waktu itu ditemukan dalam kondisi telanjang, lokasi penemuannya juga di sekitar Curug Cikoneng. Kalau Gibran ini saat ditemukan masih berpakaian lengkap seperti yang terakhir ia pakai, mulai jaket, celana, namun tidak menggunakan alas kaki," tukasnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Buddy Wirawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini