SOREANG, GORAJUARA – Semakin melandainya kasus Covid-19 di Tanah Air, termasuk di wilayah Kabupaten Bandung, masyarakat diminta untuk tidak euphoria. Apalagi sampai lengah dan abai terhadap protokol kesehatan.
Hal ini ditegaskan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno menjadi narasumber pada kegiatan workshop pelaku ekonomi kreatif pengembangan "KaTa Kreatif INDONESIA" di Gedong Budaya Sabilulungan Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat, 10 September 2021.
Dia meminta, masyarakat harus tetap memberlakukan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. “Jangan kendor dan jangan abai, ini untuk kepentingan kita bersama,” ungkap Sandiaga.
Baca Juga: Waduh, Kendaraan yang Diputarbalikkan di Lima Gerbang Tol Kota Bandung Capai Ribuan, Banyak Juga Yah
Sebagai upaya menekan perkembangan Covid-19, Sandiaga pun terus mendorong pelaksanaan vaksinasi terhadap para pelaku usaha ekonomi kreatif, untuk membangkitkan ekonomi kreatif.
Termasuk dalam pergelaran seni dan budaya, di antaranya wayang golek harus menerapkan protokol kesehatan, dan dalam pelaksanaannya nanti harus ada koordinasi dengan Satgas Covid-19, mulai dari jajaran TNI, Polri, Dinas Kesehatan.
Terkait keberadaan tempat wisata di wilayah Kabupaten Bandung, Sandiaga juga akan terus melakukan evaluasi terhadap obyek wisata tersebut.
Baca Juga: Dibuka Kembali, Lapangan Gasibu dan Saparua Hanya Diperuntukkan Bagi Warga yang Ingin Berolahraga
Saat ini, baru ada dua lokasi destinasi wisata mulai dibuka dan diujicoba di wilayah Kabupaten Bandung.
Ia berharap, masyarakat ikut membantu prokes dengan tidak berkerumun, sebab bakal memicu peningkatan kasus Covid-19.
Sandiaga juga berjanji bakal melakukan evaluasi terhadap tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Bandung, baik yang sudah dibuka maupun masih tutup," katanya.
Baca Juga: Jajal Persita Tangerang Sabtu Malam Ini di Bekasi, Persib Bandung Siap Tempur Raih Tiga Poin
Menurut dia, untuk membuka tempat-tempat wisata itu butuh sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Ia menyebutkan, kalau destinasi wisata yang sudah dibuka dan dipilih berdasarkan data di lapangan. Sebab itu, bagi objek wisata yang belum dipilih dan dibuka, diharapkan bisa bersabar.
