BANDUNG, GORAJUARA – Pemberlakuan penyekatan ganjil genap di lima gerbang tol di wilayah Kota sudah memasuki pekan kedua, Sabtu, 11 September 2021 ini.
Pada penerapan pekan aturan ini pada 3-5 September lalu, diketahui sebanyak 4.274 kendaraan diputar balik di lima gerbang tol di Kota Bandung, yakni Tol Pasirkoja, Tol Buahbatu, Tol Pasteur, Tol Kopo dan Tol Moh. Toha.
Pada hari pertama ganjil genap, kendaraan yang diputar balik sebanyak 894 kendaraan, hari kedua sebanyak 2.391 kendaraan, sementara hari ketiga sebanyak 989 kendaraan.
Baca Juga: Dibuka Kembali, Lapangan Gasibu dan Saparua Hanya Diperuntukkan Bagi Warga yang Ingin Berolahraga
Pemerintah Kota Bandung menilai, penerapan penyekatan ganjil genap di lima gerbang tol pada akhir pekan ini, setidaknya mampu menekan mobilitas kendaraan yang bergerak dari luar kota ke Kota Bandung.
Terkait upaya yang berdasarkan evaluasi mampu menekan volume kendaraan mencapai 30 persen saat diberlakukan ganjil genap, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial meminta masyarakat untuk dapat memahaminya.
Menurut orang nomor satu di Kota Bandung ini, program ganjil genap dalam rangka mitigasi laju pertumbuhan Covid-19 yang sudah mulai melandai.
Baca Juga: Wah, Sandiaga Uno Sebut Ekonomi Kreatif di Indonesia Mampu Serap 20 Juta Lapangan Kerja
“Melalui program ini kita bisa menekan yah, saya mengimbau masyarakat untuk memahami hal ini," ujar Oded.
Ia mengatakan, kebijakan pengaturan kendaraan ganjil genap dilaksanakan selama tiga hari pada Jumat, Sabtu dan Minggu. Namun warga sekitar Bandung Raya tak perlu khawatir, karena tidak akan terjaring dalam penyekatan.
Sama halnya seperti wali kota, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol. Aswin Sipayung, juga meminta masyarakat memahami penerapan ganjil-genap di lima gerbang tol tersebut.
Baca Juga: Jajal Persita Tangerang Sabtu Malam Ini di Bekasi, Persib Bandung Siap Tempur Raih Tiga Poin
Ia menyebutkan, hal itu dilakukan untuk mengurangi arus kendaraan roda empat yang masuk ke Bandung, agar laju penyebaran Covid-19 tidak meningkat lagi.
"Masyarakat mohon bersabar. Ini salah upaya program menekan mobilitas masyarakat di tengah PPKM level 3, di tengah Kota Bandung berstatus level 3. Ini salah satu upaya agar, tidak terjadi penularan virus Covid-19," harap Aswin.
