Selain itu juga, laporkan kepada Puskesmas setempat dan tangani, bahkan bila perlu, segera dibawa ke rumah sakit dan sekolahnya di tutup sementara.
Baca Juga: Program Pelayanan Publik Satu Atap Purwakarta Mendapat Apresiasi dari DPRD Jawa Barat
"Kemudian, kalau ada pemberlakuan dari Pemerintah Kabupaten Kota yang sifatnya PPKM atau PPKM karena naik level lagi, maka hentikan sementara sesuai aturan di tanggal PPKM tersebut, tapi setelah selesai itu berlaku kembali," tutur Dedi.
Untuk menghindari Hal tersebut, pihaknya pun berupaya untuk memaksimalkan vaksinasi. Salah satunya, vaksinasi siswa, yang dilakukan mengejar dilaksanakannya PTMT.
Kendati demikian, ia mengatakan, vaksin tidak menjadi sarat kalau yang PTMT itu harus di vaksin.
Baca Juga: Menko Marves Luhut Sebut Ini, Sungai Citarum Tentukan Nasib dan Kualitas Hidup 18 Juta Jiwa
"Itu sambil berjalan paralel, nanti di sekolah pun vaksinasi tetap berjalan akan dilakukan sistem peduli lindungi," imbuhnya.
Begitu juga dengan vaksinasi Tenaga Kependidikan, lebih jauh Dedi menambahkan, vaksinasi guru lebih banyak di kalangan SMP ketimbah SMA.
Sehingga untuk persentase vaksinasi guru di level SMA sebanyak 68,80 persen. Akan tetapi, lanjutnya, total guru SMP, SD dan PAUD itu sudah di angka 82 persen.
Baca Juga: Hakikat Syukur dan Sabar Dalam Islam, Sejatinya Banyak Orang yang Belum Tahu
"Hanya sekolah saat ini baru mencapai 28 persen untuk SMA, pelajar level SMP sudah mencapai 63 persen, kalau tak salah, tapi InsyaAlah di bulan September-Oktober ini terus fokus naik," tandasnya.
Yang pasti, tegas Dedi, untuk Perdana PTMT Kali ini semua berjalan lancar. Bahkanz pihaknya sudah menyampaikan ke setiap sekolah terkait syarat PTMT.
Diantaranya, memberikan kebebasan kepada orang tua siswa untuk memilih antara PTMT dan juga mereka yang memilih Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). ***