Target Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Jawa Timur Sudah Penuhi Aturan WHO

photo author
- Selasa, 7 September 2021 | 11:56 WIB
Tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung Barat kasus Covid-19 berada di angka nol kasus. (pizabay.com)***
Tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung Barat kasus Covid-19 berada di angka nol kasus. (pizabay.com)***

SURABAYA, GORAJUARA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan 'positivity rate' mingguan sudah sesuai target yang dianjurkan WHO (World Health Organization) yaitu dibawah 5 persen atau tepatnya 4,68 persen.

Kondisi ini adalah yang pertama kalinya di Jawa Timur selama pandemi Covid-19 melanda satu tahun lebih. Di sisi lain, sistem zonasi daerah asesment level 4 di Jawa Timur sudah tinggal 4 Kota/Kabupaten.

“Terimakasih atas kerja keras dan partisipasi semua pihak yang ikut mencegah penyebaran Covid-19 di Jatim,” katanya sebagaimana yang disadur dari Arah Kata pada Selasa, 7 September 2021.

Baca Juga: AHY Jadi Mahasiswa Baru untuk Program Doktor di Universitas Airlangga

Bekas Menteri Sosial itu menambahkan bahwa pencapaian tersebut dipengaruhi oleh masifnya testing dan tracing yang lebih efisien. Berdasarkan jumlah tes yang ditetapkan oleh WHO yakni 1:1000 penduduk per minggu, Jawa Timur semestinya melakukan tes sebanyak 40.000/minggu.

Pada minggu sebelumnya jumlah testing di Jawa Timur sudah mencapai 90.045 orang yang berarti angka tersebut dua kali lipat dari standar ketentaun ketentuan WHO.

“Idealnya testing minimal yang dilakukan di Jatim adalah kurang lebih sekitar 40.000 test tapi kita sudah berhasil mencapai lebih 2 kali lipat dari target tersebut,” terangnya.

Baca Juga: Bupati Bandung: PembangunBupati Bandung: Pembangunan 17 SMP dan SD, 5 RSUD Jadi Prioritas

Khofifah berharap, angka positivity rate ini semakin rendah dan testing rate maupun tracing ratio yang semakin tinggi dapat terus dipertahankan ke depannya.

Hal itu sudah dibuktikan bahwa provinsi Jawa Timur berhasil menekan jumlah penyebaran Covid-19.

Turunnya positivity rate juga sangat mempengaruhi Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit.

Adapun tambahan BOR di Jawa Timur menurun hingga 22,48 persen dan diikuti oleh turunnya tingkat kematian 5,5 per 100 ribu penduduk dalam satu minggu menjadi 2,11 per 100 ribu penduduk.

Baca Juga: Untuk Kamu yang Ingin Unjuk Bakat dan Jadi Bintang 2021, Yuk Ikut Ajang Ini

Tren penurunan kasus di Jawa Timur pun diharapkan agar terus dapat dipertahankan sebaik-baiknya dengan menjaga protokol kesehatan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Buddy Wirawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini