GORAJUARA, - Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo tengah menjadi perbincangan publik.
Bukan karena prestasi, mirisnya Ferdy Sambo justru dikenal lantaran menjadi dalang pembunuhan ajudannya sendiri, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Juli 2022 lalu.
Tindakan Irjen Ferdy Sambo sangat mencoreng nama baik Polri.
Dugaan pelanggaran hukum jenderal bintang dua itu sudah banyak tersebar luas di pemberitaan.
Baca Juga: Sebanyak 15 Saksi Hadir di Sidang Kode Etik Ferdy Sambo, Termasuk Bharada E dan Bripka RR
Ferdy Sambo pun kemungkinan besar akan mendapatkan hukuman berlapis.
Belum selesai kasus Brigadir J, Ferdy Sambo dicurigai oleh banyak orang terlibat dalam penembakan 6 Laskar FPI (Front Pembela Islam) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada 2020 silam.
Pada kejadian tersebut, 6 laskar FPI ditembak oleh anggota Kepolisian.
Akun Twitter @usuludin321 mencuitkan kasus penembakan 6 Laskar FPI di KM 50 tadi dengan cuplikan sebuah berita di televisi.
“KM 50, tragis menyayat hati, denger suara ini saja luluh lantah hati ini, Hanya ada kata : Biadab!!! Perbuatan kalian," tulis akun @***ludin321 dikutip Gorajuara dari Suara.com, Minggu, 21 Agustus 2022.
Diketahui jika Irjen Ferdy Sambo pada saat kejadian KM 50 terjadi pada tahun 2020 juga ikut mengurusi kasus itu.
Netizen menduga kalau kasus tersebut terdapat kejanggalan dan harus diusut kembali.
Sebelumnya, eks Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dan Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengungkapkan bahwa ada kemungkinan mantan Ketua Satgasus Merah Putih itu ingin melenyapkan Habib Rizieq.