Hal ini terungkap dari pengakuan teman Abel Tasman yang selamat, yakni Herwin Sukavira.
Dalam kanal Youtube Bayu Erlangga disebutkan saat Gunung Marapi erupsi di tanggal 5 Juli tahun 1992 tersebut, Herwin dan 9 temannya berencana untuk melakukan pendakian.
Tak lama sebelum memulai pendakian, dia dan rombongannya kemudian bertemu dengan 5 pendaki yang lainnya, yang mana salah satunya adalah Abel Tasman.
Mereka pun sepakat untuk melakukan pendakian secara bersama-sama.
Di tengah pendakian, Herwin mengatakan bahwa rombongan tersebut juga bertemu dengan 4 pendaki lainnya, yang merupakan Warga Negara Asing (WNA).
Tepat di puncak Merpati, rombongan tersebut terpecah menjadi 3 bagian. Rombongan pertama termasuk Herwin memutuskan untuk turun terlebih dahulu.
Sementara rombongan yang kedua tak lain adalah Abel Tasman dan Sulastri, yang berada di lokasi cadas. Tak jauh dari berdirinya Tugu Abel saat ini.
Baik itu Abel dan Sulastri, keduanya diketahui hampir mendekati puncak Merpati.
Sedangkan rombongan terakhir jauh berada di belakang Abel dan Sulastri.
Seperti yang dilansir Gorajuara dari kanal Youtube Bayu Erlangga yang menyebutkan bahwa Herwin masih ingat jelas, saat kawah Gunung Marapi tiba-tiba bergemuruh, yang disertai dengan semburan api dan kumpulan abu serta batu panas yang berasal dari dalam kawah.
Herwin juga masih ingat bahwa pada saat itu, waktu menunjukkan sekitar pukul 9 pagi.
Baca Juga: COVID 19 di Tanah Air Meningkat Lagi, 131 Orang Dirawat di Rumah Sakit, Terbukti Positif Diisolasi
Di tengah gempuran abu dan batu panas tersebut, seluruh pendaki berlindung di bawah carier masing-masing.
Setelah dirasa cukup aman, barulah Herwin dan rombongannya lari menuruni cadas.