Namun dalam perjalanannya tersebut, Herwin mendengar Sulastri meminta tolong. Sulastri menyebutkan bahwa Abel telah meninggal terkena batu panas.
Mendengar hal itu, Herwin dan teman-temannya kemudian menuju lokasi yang ditunjukkan Sulastri.
Benarlah kiranya, Abel telah terkapar dengan kondisi kepala yang terluka, serta terlihat sebagian giginya hilang, karena terkena batu.
Dalam kanal Youtube Bayu Erlangga tersebut juga disebutkan bahwa karena minimnya fasilitas, rombongan Herwin kemudian meninggalkan Abel di Gunung Marapi.
Barulah di tanggal 7 Juli 1992, jenazah Abel bisa dievakuasi tim SAR gabungan.
Sementara pendirian Tugu Abel sendiri baru bisa direalisasikan 2 tahun setelahnya, yakni di tanggal 5 Juli 1994.
Dari kisah tragis Abel Tasman tersebut, publik kemudian mengaitkannya dengan kematian Yasirli Amri yang hampir bisa dibilang mirip.
Dimana keduanya meninggal di Gunung Marapi saat gunung tersebut erupsi.
Namun bedanya, jika Abel Tasman meninggal karena terkena lemparan batu panas dari kawah Gunung Marapi, sementara Yasirli Amri meninggal karena kekurangan oksigen, tepat di sekitar lokasi Tugu Abel.***
