GORAJUARA - Temuan baru mulai terungkap dalam kasus dugaan pelecehan Miss Universe Indonesia. Ternyata, saat body checking ada tiga pria di lokasi tersebut.
Ini diungkap Mellisa Anggraini, pengacara para peserta Miss Universe Indonesia, pada polisi. "Menurut keterangan dari pada pelapor di sana ada 3 orang laki-laki, kemudian juga ada satu orang wanita, sekitar beberapa saksi yang lain," ungkap Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, kepada wartawan, Jumat (12/8/2023).
Terkait laporan pengacara kontestan Miss Universe Indonesia, polisi, kata Hengki, akan mendalami klaim dari pihak korban melalui pengacaranya perihal kegiatan body checking yang tidak ada dalam rundown acara.
Termasuk pendalaman unsur pemaksaan yang disebutkan dilakukan oleh pihak yang tidak semestinya atau berkapasitas untuk melakukan body checking.
"Dilakukan body checking yang sebenarnya itu tidak ada dalam rundown, tempatnya juga sedikit terbuka. Kemudian juga para korban ini merasa dipaksa untuk melepas bajunya, difoto dan lain sebagainya. Bukan oleh ahli medis dan orang yang berkapasitas," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, pengacara tujuh finalis ajang Miss Universe Indonesia diduga korban pelecehan, Mellisa Anggraini mengklaim ada satu korban yang menangis setelah difoto saat body checking tanpa busana.
Baca Juga: Erick Thohir Berdoa untuk Persatuan Bangsa, Gus Miftah Minta Waspadai Paham Radikal
Hal tersebut dikatakannya saat mendatangi Polda Metro Jaya hari ini Rabu (9/8/2023) untuk menjalani pemeriksaan dalam kasus tersebut di mana ia menjadi pelapor dalam laporan kasus tersebut.
"Jadi teman-teman ini juga tertekan, ada relasi kuasa di situ. Sehingga, belum ada saya mendengar mereka menolak, tapi sudah menyampaikan berkali-kali ada yang bilang sudah kayak mau nangis mukanya, ada yang sudah nangis setelah dilakukan ya,” ujar Mellisa kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (9/8/2023).
Mellisa menilai apabila memang ada kegiatan untuk body checking dalam ajang Miss Universe Indonesia, semestinya dilakukan sejak awal. Namun yang terjadi dilakukan 2 hari sebelum grand final.
Baca Juga: Mas Menteri Curhat Banyak Ibu Ibu Kecewa, PPDB Sistem Zonasi Tahun Depan Akan Dihapus, Apa Gantinya?
"Kalau ditanya secara hati nurani, mereka tentu tidak mau, itulah yang dikatakan relasi kuasa, tidak semudah itu,” kata Mellisa.
“Sehingga ini layak untuk dimintakan pertanggungjawaban. Makanya kami tadi sudah sampaikan lebih jauh apakah di dalam SOP di dalam perusahaan itu selama proses perhelatan Miss Universe sudah dilakukan benar atau belum. Mereka kompeten nggak, bener nggak, sudah punya lisensi dan lain-lain. Itu kan hal-hal yang patut dipertanyakan,” tandasnya.