Lakukan Aksi Protes, Enam Belas Warga Sipil Menghadapi Pengadilan Militer di Pakistan

- Jumat, 26 Mei 2023 | 13:41 WIB
Lakukan Aksi Protes, Enam Belas Warga Sipil Menghadapi Pengadilan Militer di Pakistan (Gorajuara/Al Jazeera)
Lakukan Aksi Protes, Enam Belas Warga Sipil Menghadapi Pengadilan Militer di Pakistan (Gorajuara/Al Jazeera)

GORAJUARA - Sebuah pengadilan di kota Lahore, Pakistan timur, telah menyerahkan 16 warga sipil ke militer untuk diadili atas dugaan keterlibatan mereka dalam protes kekerasan bulan ini menyusul penangkapan mantan Perdana Menteri Imran Khan.

Militer mengatakan para tersangka yang diserahkan pada Kamis akan diadili di pengadilannya, yang terutama digunakan untuk mengadili musuh negara.

Baca Juga: KAGET! Video Syur Mirip Rebecca Klopper Pernah Muncul 3 Bulan Lalu, Begini Nasib Pelaku Penyebarnya

Khan ditangkap pada 9 Mei.

Pendukungnya mengamuk di kota-kota, membakar gedung, memblokir jalan, dan bentrok dengan polisi di luar instalasi militer selama kerusuhan yang menewaskan sembilan orang.

Khan akhirnya dibebaskan dari tiga hari tahanan setelah Mahkamah Agung menyatakan penangkapan itu ilegal.

Baca Juga: Adu Kecantikan Jennie BLACKPINK dan Karina Aespa, Cantik Idol YG Entertainment atau SM nih?

Mantan kapten kriket nasional terlibat dalam fase kritis terbaru dari persaingan puluhan tahun antara politisi sipil dan militer yang kuat, yang telah memerintah secara langsung atau mengawasi pemerintah sepanjang sejarah Pakistan.

Pemantau HAM mengatakan pihak berwenang telah menahan ribuan pendukung partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) Khan sejak berhari-hari kekerasan jalanan meletus atas penangkapannya.

Amnesty International pada hari Selasa mengatakan, "Sebuah selubung ketakutan membayangi para pendukung Khan setelah penangkapan sewenang-wenang terhadap banyak pemimpin oposisi."

Baca Juga: Rizky Pahlevi Sosok yang Diduga Menyebar Video Syur Rebecca Klopper, Ternyata Masih Punya Hutang?

"Pihak berwenang harus berhenti menekan oposisi politik," kata Amnesty dalam pernyataan bersama dengan organisasi lain, menuduh pemerintah menggunakan "undang-undang anti-terorisme yang tidak jelas" untuk membenarkan tindakan kerasnya.

Menteri pertahanan Pakistan mengatakan protes Khan adalah "pemberontakan"

Sejak dia digulingkan dari jabatannya dalam mosi tidak percaya tahun lalu, Khan yang berusia 70 tahun telah melakukan kampanye pembangkangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap militer yang kuat. 

Halaman:

Editor: Reynold Untung Manurung

Sumber: Al Jazeera

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pemkot Masifkan Budaya Sepeda di Kota Bandung

Minggu, 4 Juni 2023 | 06:45 WIB

Freerunners Bandung: No One Runs Alone

Jumat, 2 Juni 2023 | 19:30 WIB