Tentu saja perizinan yang diberikan oleh Fasha sudah melanggar PERDA Kota Jambi No. 4 Tahun 2017 tentang Angkutan Jalan.
Membuat Fadiyah yang diduga sapaan akrabnya Diyah itu langsung menyenggol Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar memeriksa Fasha.
"Dengan kerjasama nomor surat 02/PKS/HKU/2019, halo bapak KPK dan bapak Kapolri begitu juga Kapolda Jambi, apakah ini tidak melanggar dan apakah ini tidak ada suap," bebernya.
Kemudian, semenjak perusahaan China tersebut berdiri, wilayah Jambi Timur jadi sering terjadinya kebakaran hutan.
Baca Juga: Kebingungan Saat Bermain? Ini Dia Panduan Pemula untuk Para Pemain Baru di Game Honkai Star Rail
Bahkan banyak tumbuhan di hutan menjadi gundul akibat perusahaan China tersebut tiba-tiba memproduksi kayu untuk di ekspor ke luar negeri.
"Lanjut akibat mobil berton yang sebesar melebihi kapasitas jalan, selain dari rusaknya hutan yang menjadi gundul dan hilangnya habitat hewan," tuturnya.
Tidak hanya itu, longsor sering terjadi yang mempengaruhi berkali-kali rumah nenek tercintanya rusak meski sering diperbaiki.
Baca Juga: Diduga Artis Mirip Amanda Manopo Sedang Dielus oleh Pria Tak Dikenal Viral di Media Sosial
"Seringnya terjadi longsor dan bahkan setiap tahun hampir terjadinya kebakaran dan lahan dan juga merusak rumah dan sumur nenek Hafsah," imbuhnya.
Padahal Syarif Fasha dapat amanah untuk menjadikan Kota Jambi lebih baik dan ia mengingat masa kampanye kala itu hanya pencitraan.
"Semua itu pencitraan di media sosial tapi nyatanya semua itu hanya kebohongan," sindir Fadiyah.
Baca Juga: Amanda Manopo Jadi Korban Body Shaming, Semenjak Pergi Tinggalkan Arya Saloka Ia Banyak Dihujat
Sontak saja, Fadiyah yang sudah kesal membuat ia juga menyindir keras kinerja KPK yang membiarkan Fasha diduga telah melakukan penyuapan.
