GORAJUARA – Hari ini Kamis, 20 April 2023 telah terjadi Gerhana Matahari, bertepatan dengan pengamatan hilal 1 Syawal 1444H/2023.
Peristiwa astronomis berkaitan erat dengan pelaksanaan kegiatan keagamaan, misalnya ketika menentukan awal bulan Hijriyah.
Untuk menentukan awak bulan kalender Hijriah dimulai dengan ketertampakan bulan sabit muda setelah konjungsi (ijtimak).
Peritiwa berakhirnya bulan Ramadhan 1444 H, akan berlangsung bertepatan dengan terjadinya Gerhana Matahari, pada 20 April 2023.
Hal tersebut seperti Gorajuara kutip dari bosscha.itb.ac.id, pada April 2023 fenomena konjungsi yang merupakan pertanda berakhirnya bulan Ramadhan 2023 waktunya berdekatan dengan berlangsungnya Gerhana Matahari.
Untuk penentu keputusan jatuhnya 1 Syawal 1444H, semestinya dilakukan pengamatan hilal dilakukan pada hari Kamis, 20 April 2023.
Pada saat ini Observatorium Bosscha tidak akan melakukan pengamatan hilal awal Syawal 1444 H, meski demikiam tetap akan berkontribusi memberikan masukan hasil perhitungan posisi Bulan kepada Kementrian Agama RI.
Masyarakat dapat mengakses data dan hasil pengamatan hilal di website Observatorium Bosscha https://bosscha.itb.ac.id.
Seperti halnya peristiwa Gerhana Matahari bisa diikuti pengamatan langsung dari Lapangan Maka, Pulau Kisar. Lokasi tersebut merupakan jalur totalitas yang dilalui gerhana.
Sementara itu, pemerintah akan menggelar sidang isbat (penetapan) awal Syawal 1444 H/2023 M, pada 20 April 2023 di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta, sikutip Gorajuara dari kemenag.go.id.
Sidang isbat yang akan dilaksanakan secara tertutup ini selain diikuti pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, juga Komisi VIII DPR RI.
Dalam hal ini, Pemerintah akan mempertimbangkan hasil perhitungan astronomis (hisab) dan pemantauan hilal, sebelum memutuskan awal Syawal 1444 H.***