“Begitulah suasana Pekanbaru di tahun 1960,” kata Andre mengenang. Nah, kalau yang itu, itu merupakan dokumentasi dari PT Caltex,” sambungnya menunjuk foto yang lain.
Selain mengoleksi beberapa foto jadul, di rumah ini juga terdapat koleksi beberapa buku dan pajangan sejarah lainnya yang masih berubungan dengan sejarah rumah singgah ini.
Bangunan yang terletak sekitar 20 meter dari bantaran Sungai Siak ini, memiliki halaman yang luas, dan kini disulap menjadi sebuah taman bermain yang indah.
“Di halaman itu lah sering digelar berbagai event, misal, pertunjukkan seni budaya, kuliner Melayu serta pameran buah tangan. Inilah yang menjadi salah satu ketertarikan orang untuk berkunjung,” tuturnya.
Secara umum, bangunan Rumah Singgah Tuan Khadi terbuat dari kayu dan berbahan bata berspasi di bagian tangga.
Baca Juga: Ikuti Program Bus Mudik Gratis Kementerian Perhubungan 2023, Catat! Inilah 28 Kota yang Dituju
Untuk perabotan dan peralatan di dalam rumah, masih kosong. Karena masih dilakukan penelitian dan kajian, apa saja benda-benda yang dulu ada di rumah ini.
“Karena kan rumah ini sempat berpindah tangan. Kemungkinan benda-benda sejarah di dalam rumah ini sudah dibawa oleh pemilik sebelumnya,” jelasnya.
Selain Andre, ada Hidayat yang juga bertugas sebagai juru pemelihara Rumah Tuan Khadi. Keduanya sangat mencintai pekerjaan ini. Mereka, memang hanya segelintir, yang menyelami sejarah secara mendalam.
Baca Juga: One Piece 1080: Garp Ternyata Lebih Kuat daripada Gol D Roger? Begini Jawaban Menohok dari Oda
Andre menyebut jika apa yang dilakukan mereka berdua sebagai bentuk penghormatan pada warisan leluhur yang ditinggalkan.
“Kami cuma berharap seluruh masyarakat saling menjaga rumah ini. Kita rawat sama-sama peninggalan ini. Terlebih generasi muda memiliki rasa ingin tahu tinggi. Ke depan mereka lah yang akan mengenalkan rumah ini kepada generasi penerusnya. Jadi penting bagi mereka untuk tahun sejarah yang sesungguhnya tentang rumah ini.***