DPRD Harapkan Ulama dan Umaro Jalankan Kembali Program Bandung Kota Agamis

- Sabtu, 25 Maret 2023 | 16:17 WIB
Ketua DPRD Kota Bandung, H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., pada acara Musyawarah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Gedebage,ingin jalankan kembali proram Bandung Agamis (Gorajuara.com/Humpro DPRD Kota Bandung)
Ketua DPRD Kota Bandung, H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., pada acara Musyawarah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Gedebage,ingin jalankan kembali proram Bandung Agamis (Gorajuara.com/Humpro DPRD Kota Bandung)

 

GORAJUARA - Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., mengatakan, peran DPRD Kota Bandung mengawasi berbagai program kegiatan Pemerintah Kota Bandung, terutama terkait salah satu visi dari Kota yaitu mewujudkan Bandung sebagai kota yang agamis.

Oleh karena itu, pihaknya berharap para ulama dan umaro dapat menjalankan program yang dulu diwariskan oleh Wali Kota Bandung, almarhum Mang Oded, seperti Program Berjamaah
Solat Tepat Waktu (Bersatu).

“Program Bersatu ini harus menjadi ciri khas urang Bandung, dan program ini dimensi yang sangat luar biasa antara dimensi Ilahiah sekaligus bagaimana kita menghadirkan
peradaban yang lebih baik, yang kelak dapat terus dijaga dan dipelihara oleh anak-cucu kita," kata Tedy Rusmawan.

Baca Juga: Komisi C Nilai Penanggulangan Banjir Harus jadi Program Prioritas dan Berkesinambungan Kota Bandung

"Sehingga budaya peradaban ini harus kita perlihatkan atau tampilkan sejak dini,” tambah Tedy Rusmawan, Rabu, 22 Maret 2023 saat Musyawarah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Gedebage.

Selain Program Bersatu, Ketua DPRD Kota Bandung pun berpesan agar setiap kewilayahan memiliki tanggungjawab untuk dapat mewujudkan program mengentaskan buta huruf Al-Qur’an.

Maka, para petugas di kewilayahan harus mulai melakukan pendataan kepada masyarakatnya, terkait berapa banyak masyarakatnya yang masih belum bisa membaca Al-Qur’an.

Baca Juga: Pansus 7 DPRD Kota Bandung Finalisasi Raperda Perlindungan UMKM dan Aturan Sanksi Hukum Bagi Rentenir

Setelah dilakukan pendataan, maka peranan kewilayahan adalah memfasilitasi para masyarakat tersebut, untuk dapat belajar membaca Al-Qur’an.

“Ini program mendasar dan penting untuk dilakukan, karena kita sebagai seorang muslim, sangat khawatir apabila di yaumil akhir nanti, kita akan diminta pertanggungjawaban
oleh Allah SWT, karena masih ada saudaranya yang belum bisa membaca Al-Qur’an,” tukasnya.***

Editor: Buddy Wirawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Freerunners Bandung: No One Runs Alone

Jumat, 2 Juni 2023 | 19:30 WIB