Petugas SPBU yang Viral Dimarahi Emak-Emak Ternyata Seorang Wanita, Pilih Mengundurkan diri Karena Alasan Ini

GORAJUARA - Video aksi emak-emak bertengkar dengan petugas SPBU yang viral beberapa hari kemarin mengundang banyak perhatian.

Hingga membuat mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ikut turun tangan untuk mendamaikan keduanya dengan mendatangi langsung yang bersangkutan.

Sebagaimana dikutip Gorajuara.com dari video yang diunggah di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL pada Rabu, 22 Maret 2023.

Dalam kesempatan tersebut petugas SPBU yang ada di video viral tersebut bertemu langsung dengan KDM dan menceritakan kejadian sebenarnya menurut apa yang dialaminya.

Baca Juga: Kembangkan Bisnis Fashion Muslim Anda Saat Ramadhan 2023 dengan KUR Mandiri, Cek Syarat dan Ketentuannya

Banyaknya netizen yang beranggapan bahwa petugas SPBU tersebut adalah seorang laki-laki ternyata adalah seorang perempuan.

Diketahui bahwa nama petugas tersebut adalah Winda Riskia (25) anak dari pasangan Umar dan Lia.

Winda lulusan SMK Prakarya Internasional (PI) 2016, sebelumnya pernah bekerja di SPBU Gatot Subroto hingga akhirnya bekerja di SPBU Cibaduyut tempat kejadian tersebut.

Dalam pertemuanya dengan KDM Winda menjelaskan kalo kejadian tersebut berawal dari salah paham antara dia dengan konsumen dan menjadi viral.

Baca Juga: Tingkatkan Bisnis Kuliner Ramadhan Anda dengan Pinjaman KUR BRI, Cek Syaratnya

Awalnya karena tekanan minyak yang besar akibat sedang dilakukannya pengisian membuat minyak bercecer beberapa tetes ke aspal hingga membuat konsumen tersebut menegur petugas dengan bahasa daerah (sunda).

"Nubaleg atuh gawe teh, meni ucrat acret kieu ni rusuh jaba teu di lap," "punten bu tilas curah jadi sok kitu," ujar Winda menirukan perkataan ibu tersebut.

Dari situ awal mula pertengkaran Winda dan Ibu tersebut terjadi hingga emak-emak tersebut melontarkan kata kasar terhadap Winda dan terjadilah pemukulan sebagaimana video yang terekam CCTV.

Hingga akhirnya anak dari ibu tersebut ikut melontarkan kata-kata kasar juga dan sampai melakukan pemukulan terhadap winda.