Per Juni 2025, KPRS BRI telah disalurkan kepada lebih dari 101 ribu penerima manfaat dengan outstanding mencapai Rp13,79 triliun.
Dari penyaluran tersebut, sekitar 97% merupakan outstanding FLPP dengan kualitas kredit yang senantiasa terjaga.
"Artinya kita menyalurkan dengan tata kelola yang baik, tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan) yang berada di level rendah, yakni 1,1%.
"Jadi, tetap aman," ujar Hery Gunardi.
Sementara itu, Menteri PKP Maruarar Sirait mengatakan bahwa sektor perumahan punya dampak berganda (multiplier effect) yang sangat besar terhadap berbagai subsektor ekonomi lain.
"Tapi memang di soal perumahan akan menggerakkan banyak sekali industri.
"Dari segi itu akan ada developer, kontraktor, kemudian juga dari demand-nya akan ada," ujar Maruarar.
"Saya minta ini dukungan penuh dari BRI supaya kita bisa membuat sejarah, ya membuat sejarah bagi Indonesia yang lebih baik, lebih berkeadilan," sambung pria yang akrab disapa Ara tersebut.
Baca Juga: Dikabarkan Gugat Cerai Fandy Christian, Dahlia Poland Ungkap Hal Ini: Nanti Ada Waktunya Aku...
Brdasarkan data survei yang dirilis oleh Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada 2023, backlog kepemilikan rumah nasional mencatatkan angka sebesar 9,9 juta.
Lebih detail, sebanyak 83,4% dari backlog tersebut berasal dari rumah tangga berpenghasilan rendah serta kelompok miskin.
Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah RI merancang program FLPP sebagai bentuk skema pembiayaan perumahan dengan dana murah untuk masyarakat.