“Sampah ini bukan sekadar persoalan teknis, tapi juga emosional. Saya sering turun ke TPS bermasalah, melihat langsung kondisinya. Kita harus punya solusi yang konkret dan cepat,” ujarnya.
Ia mengusulkan pendekatan baru dalam pengelolaan sampah dengan prinsip "Sampah Hari Ini Habis Hari Ini". Paradigma baru ini harus diterapkan agar tidak ada lagi penumpukan sampah yang mengganggu lingkungan.
“Kita harus mengubah kebiasaan. Sampah organik harus langsung diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik bisa dimanfaatkan sebagai RDF (Refuse-Derived Fuel). Intinya, sampah tidak boleh dibiarkan menumpuk,” tuturnya.
Farhan mengakhiri pemaparannya dengan mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam mewujudkan visi Bandung Utama yakni Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis.
“Kota ini harus maju bersama. Tidak boleh ada yang tertinggal dalam pembangunan. Mudah-mudahan kita bisa membangun Bandung yang lebih baik dengan semangat inovasi, keimanan, dan kepedulian lingkungan,” ungkap Farhan.***