Aktif Dukung Ketahanan Pangan, BRI Salurkan Kredit Sebesar Rp199,83 Triliun pada Sektor Ini

photo author
- Kamis, 5 Desember 2024 | 10:18 WIB
BRI berkomitmen mendukung ketahanan pangan di Indonesia (Foto: Gorajuara/ dok: BRI)
BRI berkomitmen mendukung ketahanan pangan di Indonesia (Foto: Gorajuara/ dok: BRI)

Berdasarkan kajian BRI, Sunarso mengatakan bahwa faktor yang paling menentukan dalam pertumbuhan ekonomi 6% adalah investasi pada human capital atau nilai ekonomi dari pengalaman dan keterampilan pekerja.

Adapun pembentukan human capital ini perlu didorong oleh tiga faktor. 

Baca Juga: Wendi Cagur Diduga Sindir Gus Miftah Usai Ledek Penjual Es Teh di Acara Magelang Bersholawat: Mending Jual...

Pertama, Indonesia harus fokus dalam memaksimalkan kebutuhan nutrisi dan pangan.

"Maka menjadi penting, kita fokus untuk memiliki strategi yang khusus, spesifik, dan visioner untuk masalah ketahanan pangan," ujar Sunarso.

Kedua, negara disebut punya tugas untuk menyejahterakan rakyat, di mana ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi. 

Baca Juga: Hadiri Acara Muhammadiyah, Prabowo Subianto Minta Para Pejabat Hemat Biaya Perjalanan Dinas

Sunarso mengatakan bahwa cara terbaik untuk menyejahterakan rakyat adalah dengan memberikan mereka pekerjaan.

"Jadi semua orang pada usia produktif memang harus bekerja.

"Kalau begitu, pemerataan kesempatan kerja itu menjadi penting," jelas Sunarso.

Baca Juga: Sunhaji Penjual Es Teh Terharu Usai Diberi Uang Rp100 Juta oleh Willie Salim: Saya Tidak Menyangka...

Ketiga, human capital bisa dibentuk melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Untuk mendapatkan pemerataan kesempatan kerja dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Dalam pertumbuhan ekonomi yang inklusif tersebut ada unsur pemerataan serta partisipasi masyarakat untuk ikut tumbuh dan berkembang.

Baca Juga: KEREN! Rangga Selalu Menang di Setiap Kejahatannya, Warganet Bandingkan dengan Kehidupan Nyata...

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Fariz Kurniawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini