Diklatda 2024 ini menjadi bukti komitmen HIPMI JAYA untuk melahirkan generasi pengusaha muda Jakarta yang berwawasan global, inovatif dan siap membawa Jakarta menuju kota global yang maju dan berkeadilan.
Diklatda kali ini juga menghasilkan Nota Kesepahaman Kolaborasi antara HIPMI JAYA dan Akselerasi Ide Nusantara yang bernama "Alpha JWC".
Adapun ruang lingkup perjanjian kerja sama ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
Baca Juga: Indonesia vs Jepang: Kapan dan di Mana Nonton Pertandingannya? Simak Jadwal Lengkapnya!
1. Peningkatan kapasitas melalui pelatihan, workshop dan temu bisnis sesuai dengan persetujuan kedua belah pihak
2. Penyediaan informasi terkait peluang dan potensi pendanaan untuk start-up
3. Pemberian edukasi dan informasi terkait rangkaian proses pendanaan, pengembangan bisnis, trend perkembangan dan tantangan di dunia industri dan start-up
Sejarah singkat HIPMI JAYA
HIPMI dibentuk sebagai wadah dunia usaha yang dapat menampung dan menghimpun aspirasi pengusaha muda Indonesia, memainkan peran aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan ketahanan nasional.
Sebagai organisasi non-partisan, HIPMI membentuk identitas pengusaha nasional sebagai komponen penting dalam meningkatkan daya saing bangsa.
HIPMI didirikan pada 10 Juni 1972 oleh pengusaha-pengusaha muda Indonesia saat itu, seperti Abdul Latief, Datuk Hakim Thantowi, Drs. T. Syahrul, Siswono Yudohusodo, Irawan Jaya Atmadja, Badar Tando, dan Pontjo Sutowo.
Sementara HIPMI JAYA sendiri baru terbentuk dya tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 20 Maret 1974.
Adapun pembentukan organisasi tersebut diprakarsai oleh Drs. Agung Laksono, Drs. Rainal Rais, Drs. Viktor Pardede, Tinton Suprapto, Syarifuddin Idris, S.H., dan Ir. Sukrisno Ramelan.