GORAJUARA - Nama Anita Rachman, mungkin sudah akrab di telinga masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang mengikuti dunia pertelevisian sejak awal kemerdekaan.
Terlahir di Magelang pada 12 September 1944, Anita adalah seorang jurnalis dan pembawa acara yang telah meninggalkan kesan mendalam di hati para penontonnya.
Suara merdu dan indah yang dimilikinya masih dikenang hingga kini, meskipun kabar terbaru menyebutkan bahwa beliau sedang terbaring sakit.
Perjalanan Karir yang Menginspirasi
Perjalanan karir Anita Rachman di dunia penyiaran dimulai dari sebuah mimpi sederhana, yaitu ingin menjadi seorang penyiar televisi.
Pada saat itu, televisi merupakan media yang baru berkembang di Indonesia, dan kesempatan untuk berkarir di bidang tersebut terbilang langka.
Namun, berbekal tekad kuat dan kemampuan yang mumpuni, Anita berhasil memulai karirnya di TVRI, stasiun televisi nasional yang pada waktu itu menjadi satu-satunya saluran televisi di Indonesia.
Baca Juga: Yuk Berangkat! CFD-an Sambil Jogging Seru di Plaza Bintaro, Sehat Bareng di Track 800 Meter!
Mengawali karir dari posisi yang tidak mudah, Anita harus berjuang keras untuk mendapatkan tempat di hati penonton dan rekan kerja.
Perjuangannya tidak hanya terletak pada kualitas penyampaian berita dan acara, tetapi juga pada ketahanan mental dalam menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
Tidak jarang, Anita harus bekerja ekstra keras untuk memastikan siaran yang disampaikannya berjalan lancar, meskipun harus menghadapi berbagai kendala teknis dan organisatoris.
Seperti halnya perjalanan karir seseorang, Anita Rachman juga tidak luput dari berbagai tantangan yang cukup berat.
Salah satu momen yang cukup dikenang adalah insiden pada 1 Agustus 1978, ketika rekaman acara Telerama yang dia bintangi mengalami penundaan berkepanjangan karena berbagai masalah teknis.