Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira menjelaskan bahwa Dinar tidak bisa hadir pada panggilan tersebut dengan alasan yang tidak dijelaskan secara rinci kepada publik.
"Kita sudah memanggil saudari DC untuk hadir pada Selasa (16/7/2024), tetapi dia tidak bisa datang," jelas Andri pada Jumat (26/7/2024).
Meski demikian, pemanggilan Dinar kali ini tetap dilakukan dalam kapasitasnya sebagai saksi.
Pemeriksaan ini dianggap penting oleh pihak kepolisian, mengingat hubungan Dinar dengan Ko Apex yang diduga terlibat dalam penggelapan dan pemalsuan dokumen kapal serta tugboat.
"Ini terkait dengan penggelapan dan pemalsuan dokumen kapal serta tugboat yang dilakukan oleh Ko Apex," tambah Andri.
Kasus yang melibatkan Ko Apex dan Dinar Candy ini telah menarik perhatian publik, terutama karena kasusnya menyangkut penggelapan dan pemalsuan dokumen yang cukup serius.
Ko Apex, yang dikenal sebagai pengusaha sukses, kini berada dalam sorotan hukum yang semakin ketat.
Penggelapan dan pemalsuan dokumen dalam dunia pelayaran bukanlah hal sepele.
Kejahatan ini tidak hanya merugikan pihak-pihak tertentu secara finansial, tetapi juga berdampak pada kepercayaan dan reputasi di industri yang sangat bergantung pada keabsahan dokumen dan integritas bisnis.
Dalam kasus ini, Ko Apex diduga telah melakukan penggelapan dan pemalsuan dokumen yang berkaitan dengan kapal tongkang dan tugboat, yang merupakan aset penting dalam operasional bisnis pelayarannya.
Namun, detail lebih lanjut mengenai modus operandi dan skala kejahatan ini masih belum dipublikasikan secara resmi oleh pihak kepolisian.
Dinar Candy, yang lebih dikenal sebagai seorang DJ dan selebritas dengan gaya hidup glamor, kini harus berhadapan dengan masalah hukum yang serius.