Tuntutan Keluarga: Transparansi dan Kepastian
Keluarga korban merasa bingung dan marah karena informasi mengenai kasus ini justru mereka dapatkan dari wartawan, bukan dari pihak resmi yang seharusnya bertanggung jawab.
Mereka berharap agar pihak berwenang dapat memberikan informasi yang jelas dan transparan mengenai status SP3 serta hasil investigasi yang dilakukan.
"Saat ini, kami hanya berharap agar pihak terkait memberi kabar mengenai status SP3 itu. Soal SP3, ya kami akan tunggu kabar. Kalau memang iya, apa hasilnya, kenapa? Kabar pun kan saya enggak tahu.
Tetap nanti akan saya tanya. Sebab korban kan tetap akan jadi korban, kita mah tetap sengsara," ungkap Beno.
Keluarga Seto Juga Menuntut Kepastian
Senada dengan keluarga Redzuan, keluarga Seto Fachrudin juga menuntut kejelasan terkait hasil investigasi.
Ayah Seto, Jono, menyatakan bahwa pihak keluarga belum menerima informasi apapun dari polisi mengenai kasus ini.
"Belum ada informasi apapun dari Polisi," katanya kepada wartawan saat ditemui di kediamannya di Depok.
Jono mengungkapkan bahwa mereka hanya diminta untuk membantu pihak pemilik gedung dalam membuka segel polisi agar kegiatan operasional bisa kembali dilakukan.
"Kalau saya nunggu pun, sampai sekarang belum juga dibuka SP-nya. Kan gitu. Saya ya tempo hari cuma disampaikan, bagaimana caranya perusahaan saya bisa kebuka. Kan gitu saja," ujarnya.
Menurut Jono, keluarga juga berharap agar semua pihak yang terlibat dalam kasus ini berkumpul dan membuat surat pernyataan.