"Kami masih membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan semua aspek dan melakukan perencanaan matang. Hingga saat ini, kami masih berdiskusi dengan pihak-pihak terkait di Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung," ujarnya.
Penting untuk diingat bahwa meskipun ada rencana untuk menutup Terminal Cicaheum, proses peralihan ini tidak akan langsung terjadi dalam waktu dekat.
Fahmi menjelaskan bahwa program ini merupakan proyek bertahap yang direncanakan hingga 2026/2027.
Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk bersabar dan mengikuti perkembangan terbaru melalui sosialisasi resmi dari pemerintah.
"Untuk saat ini, kami belum bisa memastikan kapan Terminal Cicaheum akan ditutup. Namun, kami akan terus memberikan informasi dan sosialisasi agar masyarakat tidak merasa bingung atau khawatir," kata Fahmi.
Sosialisasi ini akan sangat penting untuk memastikan bahwa semua pihak, terutama para pengguna jasa transportasi, mendapatkan informasi yang jelas tentang perubahan ini.
Jika Terminal Cicaheum benar-benar berhenti beroperasi, kemana peralihan moda transportasi konvensional seperti bus AKAP?
Fahmi menyebutkan bahwa opsi yang sedang dipertimbangkan adalah memindahkan bus AKAP ke Terminal Tipe A Leuwipanjang.
Baca Juga: Nggak Kuat, Jennifer Coppen Putuskan Pindah Rumah Usai Meninggalnya Dali Wassink
"Kami sedang mempersiapkan langkah-langkah untuk memindahkan bus AKAP ke Terminal Leuwipanjang. Ini memerlukan persiapan yang matang agar jumlah armada bus yang besar dapat dilayani dengan baik," jelasnya.
Ada juga kemungkinan bahwa para pengemudi bus akan bergabung dengan layanan BRT yang baru.
Ini merupakan langkah yang positif untuk memastikan transisi yang mulus bagi semua pihak yang terlibat.
Tentunya, informasi lebih lanjut akan disampaikan setelah keputusan final diambil dan sosialisasi dilakukan.