Salah satu kekhawatiran utama dalam pelaksanaan CFD adalah potensi membludaknya pengunjung yang bisa berubah menjadi pasar tumpah.
Untuk mengatasi hal ini, Pemda Sumedang telah menyiapkan ruang khusus bagi pedagang kaki lima.
Dengan demikian, para pedagang tetap dapat berjualan tanpa mengganggu kenyamanan pejalan kaki.
"Kami akan menyediakan space untuk para pedagang kaki lima, karena kami ingin meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Tuti.
Tidak hanya menyediakan ruang bagi pejalan kaki dan pedagang, CFD juga akan menjadi tempat untuk memberikan berbagai layanan publik.
Di depan Mal Pelayanan Publik, masyarakat dapat memanfaatkan layanan seperti SIM Keliling, pembuatan Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan layanan lainnya.
Ini tentunya akan sangat membantu masyarakat yang membutuhkan layanan administrasi tanpa harus pergi jauh.
"Kami akan terapkan zona layanan publik di depan Mal Pelayanan Publik dengan menyediakan layanan-layanan berupa SIM Keliling, layanan KK dan KTP serta yang lainnya," tambah Tuti.
Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan pelaksanaan CFD ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Uji coba ini juga akan menjadi evaluasi bagi pelaksanaan CFD di masa mendatang.
Jika berhasil, bukan tidak mungkin CFD akan menjadi agenda rutin yang dinanti-nantikan oleh warga Sumedang.
Dengan demikian, uji coba CFD pada 14 Juli ini diharapkan dapat membawa banyak manfaat dan menjadi langkah awal menuju lingkungan yang lebih sehat dan masyarakat yang lebih sejahtera.