"Di rumah ini ada empat pemilih, yakni saya sendiri, Hendro Siswantoro, Happy Asmara, dan adiknya, Riang Cahya," ujar Dwi Yuslianti.
Ketua KPU Kabupaten Kediri berharap dengan melibatkan figur publik seperti Happy Asmara, proses pemutakhiran data pemilih dapat lebih diketahui oleh masyarakat luas.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada serentak nanti.
Baca Juga: BRI Menggebrak di PDC 2024, Inovasi Digital Terbaru dan Kompetisi FutureMakers Challenge!
Dengan tingginya angka pengikut dan pengaruh yang dimiliki oleh Happy Asmara, diharapkan mampu menggerakkan masyarakat untuk tidak melewatkan hak pilihnya.
"Figur publik memiliki peran besar dalam mengajak masyarakat untuk sadar akan pentingnya pemilihan kepala daerah. Dengan dukungan mereka, kami yakin partisipasi masyarakat akan meningkat," tambah Nanang Qosim.
Coklit merupakan bagian penting dari proses pemutakhiran data pemilih yang bertujuan untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak pilih tercatat dengan benar.
Dengan demikian, proses demokrasi dapat berjalan dengan lebih akurat dan terpercaya.
KPU Kabupaten Kediri mengajak seluruh masyarakat untuk proaktif dalam mengikuti proses coklit ini.
Dengan begitu, setiap suara akan terhitung dan tidak ada warga yang kehilangan hak pilihnya.
"Kami berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan coklit ke seluruh masyarakat, dan kami membutuhkan partisipasi aktif dari warga," tutup Nanang Qosim.***