GORAJUARA - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah menunjukkan komitmennya untuk mengatasi berbagai indikator makro pembangunan yang krusial, mulai dari penanggulangan kemiskinan hingga penanganan sampah.
Upaya ini merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan kualitas hidup warga serta memperkuat posisi Kota Bandung sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.
Pada Rabu, 19 Juni 2024, Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, bersama dengan sejumlah pejabat dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menghadiri kegiatan pembinaan di Pendopo Kota Bandung.
Di sini, mereka membahas langkah-langkah konkret dalam optimalisasi indikator makro pembangunan, seperti yang disampaikan oleh Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, dan Sekda Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman.
Salah satu fokus utama Pemkot Bandung adalah penanggulangan kemiskinan.
Bambang Tirtoyuliono menekankan pentingnya integrasi data sebagai kunci keberhasilan dalam upaya ini.
Dengan adanya sistem Pelayanan Kesejahteraan Sosial Satu Pintu (Yes! Jitu), Pemkot Bandung mampu mengintegrasikan informasi penting mengenai penduduk kota, mulai dari data dasar hingga masalah spesifik yang dihadapi setiap individu.
"Inovasi ini tidak hanya mencakup data demografis biasa, tetapi juga mengidentifikasi 'by problem' setiap warga yang memerlukan bantuan," ungkap Bambang Tirtoyuliono, menegaskan komitmen Pemkot Bandung untuk memberikan intervensi yang tepat dan efektif.
Mengatasi Tantangan Stunting dan Pengangguran
Selain kemiskinan, prevalensi stunting juga menjadi fokus serius Pemkot Bandung.
Dengan menetapkan target penurunan prevalensi stunting hingga 14 persen, Pemkot telah meluncurkan 88 inovasi yang tersebar luas di berbagai perangkat daerah, kecamatan, dan kewilayahan.
Melalui aplikasi e-Penting, sistem informasi stunting memainkan peran kunci dalam memantau dan meningkatkan efektivitas program-program pencegahan.