GORAJUARA - Gedebage, sebuah kawasan di timur Kota Bandung, kini berkembang pesat dan menjadi pusat perhatian dengan sebutan Bandung Technopolis.
Kawasan Gedebage ini tidak hanya terkenal dengan perumahan elitnya, seperti Summarecon Bandung, tetapi juga dengan penataan infrastruktur yang modern dan berkelanjutan.
Gorajuara.com akan mengeksplorasi bagaimana Gedebage menjadi trend setter dan penyeimbang pertumbuhan primer di Kota Bandung.
Gedebage awalnya dikenal sebagai kawasan dengan karakter urban sprawl yang tidak efektif.
Namun, sejak 2015, transformasi besar-besaran dilakukan melalui investasi dari berbagai stakeholders termasuk PT Summarecon Agung Tbk.
Dengan luas lahan 300 hektar dari total 800 hektar Bandung Technopolis, Summarecon Bandung menjadi motor penggerak utama dalam pengembangan kawasan ini.
Baca Juga: Yuk Main Lagi! Komunitas Hong di Bandung Bangkitkan Serunya Permainan Tradisional yang Hampir Punah
Berbagai proyek infrastruktur telah dibangun di Gedebage, mulai dari jalan penghubung, bundaran, hingga flyover.
Kehadiran infrastruktur ini tidak hanya memperlancar akses transportasi, tetapi juga mendukung pengembangan fasilitas publik seperti Masjid Raya Jawa Barat Al Jabbar dan Gelanggang Olahraga Bandung Lautan Api (GBLA).
Semua ini bertujuan untuk menciptakan kawasan yang layak huni, berketahanan, dan berkelanjutan.
Perkembangan Gedebage sebagai Pusat Pelayanan Kota (PPK) juga diarahkan melalui Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 10 Tahun 2015 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kota Bandung Tahun 2015-2035.
Hal ini menjadikan Gedebage sebagai salah satu dari delapan Sub Wilayah Kota (SWK) di Bandung dengan tema pengembangan yang spesifik, yaitu Teknopolis.
Pemerintah Kota Bandung bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta berbagai pihak swasta, bekerja sama untuk memastikan pertumbuhan Gedebage dapat terkendali dan terkoordinasi dengan baik.