BRI telah menunjukkan bahwa perusahaan BUMN pun mampu memberikan pengaruh besar di pasar global.
Dalam konteks kinerja keuangan, BRI mencatat pertumbuhan laba yang signifikan.
Pada kuartal I tahun 2024, BRI berhasil mencetak laba sebesar Rp15,98 triliun, dengan penyaluran kredit yang mencapai Rp1.308,65 triliun, tumbuh 10,89% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari total penyaluran kredit tersebut, 83,25% di antaranya dialokasikan untuk segmen UMKM, menunjukkan komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi rakyat kecil.
Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) BRI juga menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan, meningkat 12,80% menjadi Rp1.416,21 triliun.
Total aset BRI pun meningkat 9,11% menjadi Rp1.989 triliun, dengan rasio kecukupan modal (CAR) yang kuat di level 23,97%.
Rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) BRI berada pada angka 83,28%, yang menunjukkan kesehatan finansial perusahaan.
Dengan NPL coverage sebesar 214,26%, BRI menunjukkan kemampuan yang baik dalam mengelola risiko kredit.
Forbes Global 2000 tahun 2024 mencakup data kinerja perusahaan selama 12 bulan terakhir hingga 17 Mei 2024.
Secara kolektif, 2000 perusahaan dalam daftar tersebut memiliki nilai pasar sebesar $88 triliun, dengan peningkatan nilai pasar sebesar 19%.
Mereka juga membukukan pendapatan sebesar $51,7 triliun, laba $4,5 triliun, dan aset $238 triliun.
Data ini menunjukkan betapa pentingnya peran perusahaan besar dalam menggerakkan ekonomi global.