GORAJUARA - Aspirasi dan keikutsertaan banyak kalangan, termasuk pembayar zakat atau muzakki, dalam gerakan global boikot Israel mendapat perhatian dari Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (Baznas RI).
Hal itu disampaikan oleh Ketua Baznas Prof. Dr. Noor Achmad di Jakarta pada Jum'at, 16 Mei 2024.
"Aspirasi pembayar zakat selalu jadi perhatian kami, termasuk dalam soal boikot Israel," kata Noor.
Menurut Noor, hal atau komitmen itu perlu ditegaskan untuk memperkuat keyakinan masyarakat kepada Baznas terkait donasi ke Palestina.
Noor mengatakan bahwa posisi Baznas terbilang jelas dalam boikot Israel, di mana pihaknya berpedoman pada pemerintah serta Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"MUI bahkan telah mengeluarkan instruksi (irsyadat) agar umat Islam tidak menggunakan produk yang diproduksi oleh perusahaan yang terafiliasi dengan Israel," kata Noor.
Oleh karena itu, Baznas kemudian berinisiatif untuk memperketat syarat penerimaan donasi untuk Palestina.
Baca Juga: Manipulasi Gerakan Boikot Produk Israel, AQUA Tertangkap Basah Catut Nama Cendekiawan NU
Pada bulan April 2024 silam, Baznas mengumumkan penolakan untuk penyaluran donasi ke Palestina dari McDonalds Indonesia.
Kala itu, McDonalds Indonesia memberi sumbangan hingga Rp 1 miliar yang sempat diterima oleh Baznas.
Baznas menyebut keputusan tersebut diambil untuk merespons "banjir kritik dan penolakan dari berbagai elemen masyarakat".
Sebelumnya, menjawab instruksi MUI, Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) telah merilis daftar produk atau brand yang terafiliasi erat dengan Israel.