GORAJUARA - Ketahanan pangan merupakan salah satu aspek vital dalam kehidupan suatu bangsa.
Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, upaya membangun ketahanan pangan menjadi semakin penting.
Hal ini tidak luput dari perhatian Pemerintah Kota Bandung yang baru-baru ini menggelar Pergerakan Membangun Ketahanan Pangan (Permata) Bandung Festival pada tanggal 28 Mei 2024.
Festival ini tidak hanya sekadar acara seremonial biasa, tetapi juga merupakan wujud nyata dari komitmen Pemkot Bandung untuk memperkuat ketahanan pangan, yang didukung oleh berbagai pihak, termasuk TNI/Polri, akademisi, dan masyarakat.
Gin Gin Ginanjar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas bagi warga Kota Bandung.
Dalam sambutannya di Sein Farm, Gin Gin menegaskan bahwa pangan bukan sekadar masalah sehari-hari, tetapi juga merupakan isu yang menyangkut keberlangsungan hidup bangsa.
Melalui kolaborasi yang erat antara berbagai pihak, Pemkot Bandung berharap dapat menghadirkan solusi-solusi inovatif dalam memperkuat ketahanan pangan.
Sein Farm, yang kini telah menjadi pusat wisata edukasi pertanian dan budaya di Kota Bandung, menjadi pusat perhatian dalam festival ini.
Dengan sistem pengairan intensif di lahan tadah hujan, Sein Farm diharapkan dapat menjadi contoh sukses pertanian perkotaan.
Gin Gin juga mengungkapkan bahwa Sein Farm ditetapkan sebagai pusat pengembangan sorghum, sebuah komoditas pertanian yang memiliki potensi besar untuk pangan ternak maupun manusia.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk BRI dan Universitas Pasundan, turut memperkuat upaya pengembangan Sein Farm sebagai kawasan agrowisata yang berdaya saing.
Selain itu, dalam festival tersebut, dilakukan juga penyerahan bantuan terkait Gerakan Pompanisasi.