GORAJUARA - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang telah mengumumkan rencana besar untuk revitalisasi kawasan Pecinan di kota tersebut.
Fokus utama dari proyek ini adalah Kelenteng Tay Kak Sie dan gapura masuk di Jalan Pekojan.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang akrab disapa Mbak Ita, menjelaskan rencana ini saat bersepeda bersama jajaran Kepala OPD di kawasan Kota Lama Semarang, Selasa (14/5).
Langkah ini diambil setelah suksesnya revitalisasi kawasan Kota Lama (Little Netherland) dan Kampung Melayu.
Mbak Ita menyebutkan bahwa revitalisasi kawasan Pecinan merupakan prioritas berikutnya, meskipun anggaran yang tersedia terbatas.
"Karena anggaran terbatas, saya menyampaikan harus ada satu titik atau embrio untuk memulai pembenahan di wilayah Pecinan.
Dipilihlah Tay Kak Sie yang merupakan salah satu ikon Kota Semarang," ujar Mbak Ita.
Kelenteng Tay Kak Sie tidak hanya merupakan salah satu kelenteng terbesar di Semarang, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang tinggi dan sering digunakan untuk ibadah serta perayaan keagamaan umat Tionghoa.
Oleh karena itu, revitalisasi di kawasan ini dianggap sangat penting.
Mbak Ita juga menekankan bahwa proyek ini tidak bisa hanya sekadar pemasangan paving, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati dan melibatkan tokoh-tokoh di kawasan Pecinan.
Revitalisasi ini akan melibatkan dua dinas utama, yaitu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU).
Kepala Disperkim Kota Semarang, Yudi Wibowo, menyebutkan bahwa revitalisasi akan dilakukan dalam tiga tahap dengan total anggaran sebesar Rp 76 miliar.