Jumlah pengguna JConnect Mobile meningkat menjadi 677.362 pengguna, naik 25,77 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, transaksi melalui JConnect Mobile juga meningkat menjadi Rp 4,9 triliun, mencatat kenaikan sebesar 66,6 persen dari tahun sebelumnya.
Kehadiran JConnect QRIS juga tak kalah mengesankan, dengan jumlah pengguna mencapai 151.404 orang, meningkat 113,74 persen dari tahun sebelumnya, dengan nilai transaksi mencapai Rp 126,43 miliar, naik 173,84 persen dari tahun sebelumnya.
Di samping itu, Bank Jatim juga fokus pada pengembangan layanan perbankan melalui Agen Jatim.
Jumlah Agen Jatim pada 3 bulan pertama tahun ini mengalami peningkatan signifikan sebesar 137,28 persen, mencapai 8.815 pengguna dengan nilai transaksi mencapai Rp 18,78 miliar.
Semua ini merupakan langkah strategis Bank Jatim dalam mengoptimalkan layanan perbankan bagi masyarakat di wilayahnya.
Edi Masrianto, Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim, menyatakan keyakinannya bahwa kerjasama dengan Bank Banten akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Dengan pengalaman yang dimiliki Bank Jatim dalam mengembangkan layanan digital, Bank Banten dapat mengadopsi teknologi terbaru untuk meningkatkan layanan perbankannya.
Era digital yang semakin berkembang menuntut semua pihak untuk beradaptasi, dan kolaborasi antar bank menjadi salah satu cara untuk tetap relevan dalam industri yang berubah dengan cepat.
Sementara itu, Bambang Widyatmoko, Direktur Operasional Bank Banten, menyoroti potensi besar Bank Banten dalam pengembangan bisnis, khususnya di bidang pembiayaan kredit.
Dengan jumlah pegawai negeri sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang besar, Bank Banten memiliki peluang besar untuk meningkatkan portofolio kreditnya.
Potensi pembiayaan kredit juga terbuka lebar di sektor pesantren, yang merupakan salah satu fokus Bank Banten dalam memperluas layanan ke masyarakat.