Waspada Cuaca Ekstrem! Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang Diprediksi Berlangsung hingga Pekan Depan

photo author
- Selasa, 16 April 2024 | 14:18 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem. (/dok: PMJ News)
Ilustrasi cuaca ekstrem. (/dok: PMJ News)

GORAJUARA - Arus balik lebaran sampai saat ini masih berlangsung di beberapa daerah. Bagi mereka yang akan melakukan perjalanan diimbau untuk waspada, karena di prediksi akan ada cuaca ekstrem.

BMKG menyebut peningkatan curah hujan diperkirakan akan terjadi dalam sepekan kedepan. Masyarakat luas diminta lebih waspada dengan cuaca ini.

Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani membenarkan adanya potensi hujan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang. Potensi ini ada pada periode 16-21 April 2024.

Baca Juga: Sinopsis Serial Private Bodyguard Episode 14 Tayang 19 April 2024, Mengungkap Misteri Jebakan Andre

"Maka dari itu, khusus kepada pemudik yang akan kembali ke perantauan untuk berhati-hati dan senantiasa waspada. Ikuti arahan dan imbauan pemerintah," tandas Andri.

Sementara itu, menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, kondisi ini dipicu aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer, di antaranya aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial.

Gelombang ini diprakirakan aktif di sebagian wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa bagian tengah hingga timur, dan Bali. NTB, NTT, Kalimantan bagian tengah hingga utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua pun termasuk.

Baca Juga: Jadi Public Enemy! Zara Anak Ridwan Kamil Lagi-Lagi Bikin Warganet Geram, Rasa Kemanusiaan Disebut Sudah Mati Suri Demi Validasi

Fenomena alam ini diperkirakan dapat meningkatkan potensi hujan di wilayah tersebut. Masyarakat pun diminta waspada.

Ditambahkan Guswanto, gelombang atmosfer Kelvin juga diprakirakan aktif di wilayah Sumatra dalam sepekan ke depan. Gelombang ini dapat memicu adanya potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

Sementara itu, sirkulasi siklonik terpantau berada di Laut Cina Selatan Utara Kalimantan dan Samudra Pasifik utara Papua. Sirkulasi-sirkulasi tersebut membentuk daerah konvergensi memanjang dari Kalimantan Tengah, hingga Kalimantan Barat.

Baca Juga: 10 Jajanan Pasar Paling Ikonik di Bandung: Menggoyang Lidah Para Pencinta Kuliner!

Tidak sampai di situ, konvergensi terus memanjang ke laut Seram. Pun dari Papua Barat, hingga Papua Pegunungan, serta membentuk konfluensi Laut Sulu dan Laut Seram hingga Teluk Cendrawasih.

Labilitas atmosfer pada skala lokal yang terpantau masih cukup kuat, juga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan. Hal ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Janitra Achmad

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini