GORAJUARA – Memasuki hari ke-148, serangan Israel dilaporkan telah menewaskan setidaknya 17 orang usai jet tempur menyerang tiga bangunan tempat tinggal di kawasan Jalur Gaza dan kamp pengungsi Jabalia pada Jum'at, 1 Maret 2024.
Selanjutnya, Badan Kemanusiaan PBB mengonfirmasi bahwa 193 warga Palestina tewas dan 920 lainnya terluka di Jalur Gaza akibat serangan Israel.
Dilansir GORAJUARA dari Al Jazeera, jumlah korban tewas di Gaza setelah atas serangan Israel yang melepaskan tembakan ke arah kerumunan yang menunggu bantuan kemanusiaan telah meningkat menjadi 115 orang.
Selain itu, sekitar 760 orang juga terluka dalam serangan Israel tersebut hingga memicu berbagai kecaman global.
Tim PBB menemukan bahwa sebagian besar dari mereka terluka dalam penembakan hari Kamis, 29 Februari 2024.
Adapun beberapa di antara korban tersebut berusia 12 tahun dengan mengalami luka tembak.
Hal tersebut dikuatkan oleh pernyataan pejabat Direktur Rumah Sakit al-Awda yang mengatakan bahwa sekitar 80 persen korban luka yang dibawa ke Rumah Sakit telah tertembak.
Kemudian sayap militer Hamas mengatakan tujuh tawanan Israel yang ditahan di Gaza telah tewas akibat pemboman oleh militer Israel.
Selanjutnya, Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan bahwa sekitar sepuluh anak meninggal dunia karena kekurangan gizi dan dehidrasi.
Hal itu terjadi di tengah peringatan PBB mengenai kelaparan di Jalur Gaza akibat kurangnya bantuan.
Koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa lingkungan padat penduduk di selatan Gaza kini telah diratakan oleh pemboman Israel, di mana puluhan jenazah masih terjebak di bawah reruntuhan.