Lubang Hitam Supermasif Memiliki Lubang Hitam Pendamping yang Mengorbit, Apakah Akan Terjadi Tabrakan?

photo author
- Sabtu, 10 Februari 2024 | 16:21 WIB
Ilustrasi Cahaya dari Lubang Hitam yang Lebih Kecil Melengkung Mengelilingi Lubang Hitam Besar. (Gorajuara/ nasa.gov)
Ilustrasi Cahaya dari Lubang Hitam yang Lebih Kecil Melengkung Mengelilingi Lubang Hitam Besar. (Gorajuara/ nasa.gov)

GORAJUARALubang Hitam Supermasif yang massanya jutaan hingga miliaran kali lipat massa Matahari terletak di jantung sebagian besar galaksi.

Para astronom mengira sebagian besar raksasa ini terbentuk dari setidaknya satu penggabungan antara dua Lubang Hitam Supermasif yang lebih kecil.

Para peneliti yang mengamati Lubang Hitam Supermasif melaporkan tanda-tanda bahwa Lubang Hitam tersebut memiliki pendamping yang mengorbit dekat, mengelilingi satu sama lain setiap 2 tahun.

Baca Juga: Black Hole: Apa yang Akan Tejadi Jika Kita Masuk ke Dalam Lubang Hitam? Objek Sangat Padat di Ruang Angkasa

Dilansir Gorajuara dari situs nasa.gov, bukti bahwa Lubang Hitam Supermasif ini mungkin memiliki pendamping berasal dari pengamatan teleskop radio di Bumi.

Lubang Hitam itu memancarkan cahaya, namun gravitasinya dapat mengumpulkan cakram gas panas di sekitarnya dan mengeluarkan sebagian materi tersebut ke luar angkasa.

Jet-jet ini dapat membentang hingga jutaan tahun cahaya, sebuah jet yang diarahkan ke Bumi tampak jauh lebih terang dibandingkan jet yang diarahkan menjauhi Bumi.

Para astronom menyebut Lubang Hitam Supermasif dengan jet yang berorientasi ke Bumi sebagai Blazar bernama PKS 2131-021 menjadi inti dari makalah terbaru.

Baca Juga: Mengenal Black Hole: Lubang Hitam Supermasif Bermassa Bintang yang Sudah Ada Sejak Awal Masa Hidup Galaksi

Terletak sekitar 9 miliar tahun cahaya dari Bumi, PKS 2131-021 adalah salah satu dari 1.800 blazar yang telah dipantau oleh sekelompok peneliti di California selama 13 tahun sebagai bagian dari studi umum perilaku blazar.

Namun blazar ini menunjukkan perilaku yang aneh, kecerahannya menunjukkan naik dan turun secara teratur seperti detak jam.

Baca Juga: Teleskop NASA Menangkap Lubang Hitam Supermasif yang Melarikan Diri dari Galaksi Induk dan Menciptakan Jejak Bintang

Para peneliti sekarang berpendapat bahwa variasi reguler ini adalah hasil dari tarikan Lubang Hitam kedua terhadap Lubang Hitam pertama saat mereka mengorbit satu sama lain setiap 2 tahun sekali.

Masing-masing dari dua Lubang Hitam di PKS 2131-021 diperkirakan berukuran beberapa ratus juta kali massa Matahari kita.

Untuk mengonfirmasi, para ilmuan akan mencoba mendeteksi gelombang gravitasi riak di ruang angkasa yang berasal dari sistem.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: R Herdiawan

Sumber: nasa.gov

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini