GORAJUARA - Kedatangan pengungsi Rohingya ke Indonesia, tepatnya wilayah Aceh, mulai menuai polemik.
Dalam hal ini, ramai-ramai muncul desakan dari masyarakat untuk menolak kedatangan pengungsi Rohingya.
Lebih lanjut, masyarakat lokal Sabang yang berada di Aceh menyampaikan penolakan menampung pengungsi Rohingya kepada polisi setempat.
Selanjutnya, Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko menyampaikan pernyataan terkait keberadaan imigran Rohingnya.
Dilansir dari unggahan instagram @sedangrame pada 8 Desember 2023 oleh GORAJUARA, Kartiko menyinggung lembaga UNHCR terkait imigran Rohingya.
"Tapi kalau penyelundupan manusia sudah jelas, kalau penyeludupan manusia yang dirugikan adalah negara-negara Republik Indonesia karena mereka masuk tanpa izin melalui prosedur resmi dan kita juga menemukan bahwa para orang-orang Rohingya ini sudah memiliki kartu UNCHR.
Baca Juga: Imigran Rohingya di Aceh Jadi Sorotan, UNHCR Kena Getahnya, Warganet Indonesia Minta Hal Ini
"UNCHR yanh diterbitkan di Bangladeh sana dengan bahasa-bahasa Bangladesh sana, artinya apa?
"Ini bukan tanggung jawab pemerintahan kita semata, tetapi UNCHR juga harus memiliki tanggung jawab kenapa pengungsi itu bisa lolos dari Bangladesh sana," ungkap Kartiko.
Selanjutnya, pernyataan Kartiko terkait pengungsi Rohingnya mendapat dukungan dari warganet via kolom komentar.
"Kami segenap warga netizen Indonesia selalu bersamamu Pak untuk menghempaskan penyusup ilegal. Selamatkan NKRI," tulis akun Instagram @shuya349.
"Tuh kan emang ada yang mengarahkan mereka ke sini, kalau dibiarin terus apalagi ditampung kayak arahan Pak wakil presiden, negara kita kayak gak ada harga dirinya," tulis akun Instagram @fulllll_creammyy.
