Gencatan Senjata Berakhir, Lebih dari 180 Warga Palestina Meninggal Akibat Serangan Israel di Gaza, PBB Bilang Begini

photo author
- Sabtu, 2 Desember 2023 | 07:32 WIB
Foto Gaza yang hancur akibat serangan Israel (Foto: Gorajuara/ Instagram/ @shukrips)
Foto Gaza yang hancur akibat serangan Israel (Foto: Gorajuara/ Instagram/ @shukrips)

GORAJUARA - Pada hari Jum'at, 1 Desember 2023, Israel dilaporkan kembali menyerang wilayah Gaza dengan serangan udara ke rumah-rumah warga usai gencatan senjata berakhir.

Akibat serangan Israel tersebut, lebih dari 180 orang dilaporkan meninggal dan ratusan lainnya terluka.

Khan Younis, wilayah timur di Gaza Selatan, kini menjadi sasaran tentara Israel dengan pengeboman yang hebat.

Baca Juga: Kejam! Israel Tinggalkan Bayi-Bayi Prematur di Rumah Sakit Anak Gaza, Hingga Kondisinya Mengenaskan

Selanjutnya, warga-warga turun ke jalan dengan barang-barang yang mereka bawa untuk mencari tempat berlindung jauh ke Barat.

Tak hanya itu, pasukan Israel juga menyebarkan selebaran kertas di Kota Gaza dan bagian selatan.

Dalam selebaran itu, mereka mendesak warga sipil untuk melarikan diri dari pertempuran Israel dan Hamas.

Baca Juga: Hari Ini, 3 Jam Usai Gencatan Senjata Israel Bombardir Rafah, Warga Palestina Dipaksa Habiskan Sisa Hidup di Pengungsian...

Namun, kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza.

Dalam hal ini, PBB juga mengatakan bahwa pertempuran tersebut akan memperburuk keadaan darurat kemanusiaan yang ekstrem.

Selain itu, Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) memberi tahu bahwa Israel kini sudah melarang semua organisasi dan masuknya truk-truk bantuan kemanusiaan.

Keputusan itu dinilai akan memperburuk penderitaan warga di Jalur Gaza.

Baca Juga: Gencatan Senjata Berakhir, Israel Kembali Serang Palestina, Hujan Martir Menelan Puluhan Korban Jiwa di Gaza!

Dilansir dari Al Jazeera oleh GORAJUARA, kantor media pemerintah Gaza meminta negara-negara Arab dan Muslim untuk segera menyediakan rumah sakit lapangan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Fariz Kurniawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini