GORAJUARA - Penanganan stunting terus digencarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Bukan hanya lewat sosialisasi seminar, cara kekinian pun dijajal melalui dunia perfilman. Sebuah film pendek karya sutradara Anto Purwanto berjudul "Cita-Cita Bunda" memikat atensi para peserta nonton bareng (nobar) di CGV Paskal, Kamis 23 November 2023.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Dewi Kania Sari menyampaikan, melalui nobar film, pihaknya mencoba untuk mengemas cara penyampaian informasi komunikasi dan edukasi untuk mengenalkan penanganan stunting ke dalam bentuk kemasan yang lebih kreatif dan menarik.
"Ada unsur edutainment agar masyarakat bisa lebih menerima. Kita sesuaikan dengan gaya terkini anak-anak remaja. Ada juga film animasi, kita juga mau bikin aplikasi permainan. Kita juga udah kerja sama dengan XXI," jelas Dewi.
Harapannya, pada tahun 2045 mendatang Kota Bandung bisa zero stunting. Ia menyebutkan, target penanganan stunting di Kota Bandung pada RPJMD tahun ini sebanyak 17 persen.
"Tahun depan 14 persen. Tapi kita harus punya mimpi kota Bandung sampai ke 0 persen. Sehingga tahun 2045 generasi penerus Kota Bandung siap bersaing," ungkapnya.
Oleh karena itu, agar semakin mempercepat penanganan stunting, perlu adanya kolaborasi dengan pihak lain. Salah satunya dengan melibatkan karya anak-anak muda bersama pihak swasta.
Baca Juga: Biadab! Seorang Pria di Cirebon Mencabuli Bayi Laki-laki Berusia 4 Bulan Lantaran Dendam
Bahkan, cara edukasinya pun semakin dibuat beragam. Ia mengatakan, edukasi stunting juga dibuat melalui pagelaran wayang.
"Dibuat dengan beragam cara edukasi agar isu stunting dan pengendalian keluarga berencana bisa menjadi isu sehari-hari. Ini jadi PR kita semua. Seluruh unsur masyarakat akan kita coba tarik partisipasinya agar masyarakat juga lebih peduli," tuturnya.
Sementara itu, sutradara film pendek Cita-Cita Bunda, Anto Purwanto memaparkan, film garapannya dimulai dari latar belakang kegelisahan masyarakat.
"Di usia kita yang sudah jadi orang tua, dengar anak-anak lain sudah jadi 'orang' itu bikin kepikiran masa depan anak sendiri akan seperti apa. Apalagi ada juga isu generasi emas 2045. Bagaimana kita bisa memanfaatkan keberuntungan ini," ucap Anto.
Baginya, keberuntungan itu berkaitan dengan kesiapan dalam kesempatan. Sehingga harus dipersiapkan sejak dini agar anak-anak bisa memiliki masa depan yang lebih baik dan terhindar dari stunting.