GORAJUARA - Kaesang Pangarep dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengemukakan usulan menarik untuk mengubah warna tinta yang digunakan dalam Pemilihan Umum 2024 menjadi pink.
Alasannya bukan tanpa dasar, mengingat Pemilu 2024 jatuh pada tanggal yang sama dengan perayaan Hari Kasih Sayang, yakni tanggal 14 Februari.
Tujuan dari perubahan warna ini adalah untuk menciptakan suasana pesta demokrasi yang ceria dan meriah.
Baca Juga: Kementerian Agama Usulkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024 Sebesar Rp105 Juta per Orang
"Saya berharap bisa mewujudkan hal ini, meskipun belum pasti apakah bisa atau tidak. Biasanya, tinta yang digunakan adalah warna ungu, tapi saya ingin mencoba warna pink," ungkap Kaesang.
Selain itu, ia juga berharap agar Pemilu 2024 dapat berjalan dengan semangat sportif, mengutamakan kedamaian, kegembiraan, dan keadilan dalam proses pemilihan umum.
"Semoga Pemilu 2024 dapat berlangsung dengan lancar tanpa masalah serius dan tidak menciptakan perpecahan di antara masyarakat," tambahnya.
Melalui ide ini, Kaesang Pangarep berusaha menghadirkan suasana yang berbeda dalam proses demokrasi, memperkuat semangat kebersamaan, dan menyemarakkan perayaan rakyat dalam menentukan masa depan negara.
Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi momen yang dinanti oleh seluruh warga negara. Dalam keberagaman visi dan aspirasi, setiap pemilu membawa harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Tidak hanya sekedar agenda politik, namun juga sebagai panggung utama bagi pesta demokrasi yang mencerahkan.
Pemilu 2024 bukan sekadar acara lima tahunan. Ini adalah momentum berharga untuk merangkul masa depan yang lebih baik.
Dengan komitmen bersama, transparansi, partisipasi yang inklusif, dan semangat kolaborasi.
