GORAJUARA - Pesawat tempur TNI AU yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023) adalah jenis pesawat taktis EMB-314 Super Tucano. Kedua kapal terbang itu diperkirakan jatuh sekitar pukul 12.00 WIB.
Pesawat taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU jatuh di Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru, tepatnya di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Penjelasan ini disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. Pihaknya masih menyelidiki peristiwa tersebut, termasuk soal kemungkinan adanya prajurit yang menjadi korban, penyebab jatuhnya pesawat, serta kronologi peristiwa.
Dikutip dari situs tni-au, EMB-314 Super Tucano sejatinya merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat anti perang gerilya. Dari desainnya, pesawat ini sangat pas untuk mendukung misi-misi pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontak.
Sejauh ini Indonesia memiliki 16 pesawat EMB-314 Super Tucano yang dibeli Pemerintah Indonesia dari Brasil pada 2012 lalu yang di tempatkan di Skadron 21 Abd Malang. Armada baru ini bertugas menggantikan pesawat OV-10F Bronco yang kini telah di grounded karena usianya yang tua.
EMB-314 Super Tucano terdiri dari dua versi, tipe A-29ALX (kursi tunggal) dan AT-29B (kursi ganda). Khusus versi kursi ganda juga dapat digunakan sebagai elemen pesawat latih lanjut, dan versi inilah yang dimiliki oleh TNI AU.
Mengutip Indomiliter.com, EMB-314 Super Tucano merupakan hasil pengembangan pesawat latih EMB-312 Tucano yang dirilis pertama kali oleh Embraer pada tahun 1983. EMB-314 Super Tucano sendiri baru diluncurkan pada tahun 1992.
Mengemban tugas yang multi role, dengan penekanan pada serangan ke permukaan, menuntut pesawat bermesin Pratt & Whitney Canada PT6A-68C Turbo Propeller ini punya kemampuan manuver yang lincah. Dari parameter gravitasi, EMB-314 Super Tucano sanggup menahan gaya gravitasi maksimum hingga +7g dan -3.5g.
Baca Juga: MASIH PANAS! Poster Terbaru Film Pemukiman Setan Resmi Dirilis, Berani? Ini Penampakannya!
Sebagai perbandingan, jet tempur F-16 dan Sukhoi Su-27/Su-30 milik TNI-AU sanggup bermanuver hingga 9g. Semakin besar gaya g (gravitasi) menandakan tingkat manufer pesawat yang bersangkutan cukup tinggi, dan sangat ideal untuk bertarung secara dog fight. Level 7g di EMB-314 Super Tucano sebanding dengan F-5E Tiger, terbilang cukup lincah dan memberikan tingkat survivability cukup tinggi.
Menyadari kodratnya untuk membabat sasaran di darat dalam jarak dekat, EMB-314 Super Tucano tentunya memerlukan perlindungan ekstra. Pesawat ini dibekali sistem perlindungan proteksi untuk kabin awaknya. Kabin pilot dilindungi bahan baja kevlar pada sekeliling kokpit. Untuk keselamatan, pilot dilengkapi kursi lontar Martin Baker dengan pola zero-zero.