GORAJUARA – Mengintip peta kekuatan politik Pilpres 2024 dari 3 koalisi Ganjar , Anies, dan Prabowo, dinamika kekuatan dari masing–masing Koalisi mulai terlihat setelah Mahfud MD ditunjuk sebagai pasangan Ganjar Pranowo pada 18 Agustus 2023.
Anies Baswedan sudah lebih dahulu memiliki Cawapresnya yaitu Muhaimin Iskandar atau kerap dipanggil Cak Imin, disisi lain Ganjar Pranowo 1 hari menjelang pendaftaran Pilpres ke KPU memilih Mahfud MD sebagai pasangannya.
Lalu bagaimana dengan Prabowo Subianto ? nama – nama siapa yang akan bersanding dengan sosok Menhan tersebut sudah kencang berhembus.
Namun belum ada satupun yang secara resmi ditunjuk menjadi Cawapres dari Prabowo, kabar terbaru Erick Thohir dan Yusril Ihza Mahendra digadang gadang akan menjadi pendamping Prabowo Subianto.
Bahkan keduanya sudah mengurus surat keterangan tidak pernah menjadi terpidana dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Mengesampingkan dari pilihan Cawapres Prabowo Subianto, hal menarik terjadi setelah terpilihnya Mahfud MD menjadi Cawapres dari koalisi Ganjar Pranowo. Kedua Capres yang sudah menentukan pilihannya berbasis pada Jawa Timur.
Menurut Hanta Yuda seorang pengamat politik dan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia menuturkan ada 2 opsi bagi seorang capres dalam memilih Cawapres yaitu:
1. memilih untuk memaksimalkan basis sendiri yang memang sudah ada.
2. Memecah basis lawan dimana dia belum kuat di daerah tersebut.
Kalo diperhatikan Anies Baswedan memilih Cak imin yang berarti ada pada opsi kedua dimana menurut Hanta Yuda Anies Baswedan tidak terlalu kuat di Jawa Timur tapi memilih Muhaimin yang berbasis Nu dan memecah basis lawan untuk membuat ceruk baru.
Sedangkan Ganjar Pranowo yang memilih Mahfud MD dimana Ganjar sudah memiliki Basis yang lumayan di Jawa Timur untuk memaksimalkan Basisnya sendiri.
Prabowo Subianto memiliki 2 opsi tersebut untuk memilih Cawapresnya apabila memilih untuk memecah basis lawan maka pilihan ada pada 2 nama besar yang kompetitif di Jawa Timur yaitu Erick Thohir dan Ibu Khofifah.