GORAJUARA - Pada tanggal 4 Oktober TikTok Shop resmi ditutup oleh Pemerintah. Dan pihak dari Tiktok pun mengkonfirmasi kebenaran kabar tersebut pada laman Instagramnya.
Disamping adanya dukungan adanya juga keluhan dari diberhentikannya Aplikasi Tiktok Shop tersebut salah satunya adalah kurir J&T.
Hal ini dikarenakan 80 persen paket yang ada di JNT berasal dari Tiktok Shop dan berimbas pada pendapatan kurir.
Baca Juga: GR Anak Anggota DPR RI Jadi Tersangka, Bagaimana Kronologis Tewasnya DSA?
Karena pada sistem penggajian Ekspedisi rata rata bersumber dari jumlah paket dan kebanyakan tidak mendapat Gaji pokok seperti sebelum Covid 19 melanda, sebelumnya para kurir selain dari jumlah paket yang diakumulasi dari pengantaran juga mendapat gaji pokok sesuai dengan pencapaian jumlah sukses terkirim perbulan.
Salah satu kurir paket pada akun tiktok@kangpaket94 mengeluhkan dari berhentinya aplikasi tiktok shop.
“jadi imbasnya bukan ke kurir aja, ke bagian warehouse ke admin, kalo misalkan paket sedikit pasti ada pengurangan,” ucapnya sambil menjawab pertanyaan yang diterima.
“walaupun ada shopee, ada Lazada, tapi Shopee sama Lazada udah ada kurir sendiri jadi kalo masuk ke Jnt itu masuknya sedikit, dari 150 paket paling saya dapet shopeenya 10 paket,”. Tambah kurir tersebut.
Seperti diketahui pada tahun 2021-2022 Lazada dan Shopee secara gerilya mempromosikan Jasa pengiriman milik mereka sendiri. Bahkan di tahun 2020 iklan bergambar kurir membawa paket khas shopee sudah mulai dipajang.
Yang sebelumnya pengantaran dilakukan oleh Pihak jasa kirim secara terpisah seperti Ninja Express,J&T, JNE dan lain lain.
Baca Juga: Viral! Anak Anggota DPR Membabi Buta Aniaya Pacar Hingga Tewas
Lalu di tahun 2022 pertengahan dan 2023 kurir dari shopee dan Lazada sendiri sudah dikenal oleh kebanyakan Konsumen Indonesia.