Ini 3 Alasan Deregulasi TikTok Shop di Indonesia Menurut Founder Ternak Uang, Raymond Chin

photo author
- Rabu, 4 Oktober 2023 | 18:33 WIB
Raymond Chin Jelaskan Alasan Deregulasi TikTok Shop. (Gorajuara/ Instagram/ @raymondchins)
Raymond Chin Jelaskan Alasan Deregulasi TikTok Shop. (Gorajuara/ Instagram/ @raymondchins)

GORAJUARA -  Dalam perkembangan terbaru menarik di dunia e-commerce di Indonesia TikTok Shop mengalami deregulasi.

Pada surat elektronik yang dibagikan melalui e-mail tersebut menyebutkan bahwa, TikTok Shop tidak akan lagi memfasilitasi transaksi perdagangan online, pada 4 Oktober 2023.

Sikap dari pihak TikTok dilandasi karena memprioritaskan untuk tetap mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Baca Juga: Luruskan Berita Simpang Siur, Raymond Chin Tekankan TikTok Shop Indonesia Bukan Dibanned, Tapi…

Dalam sebuah tayangan video YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Raymond Chin selaku founder dari Ternak Uang menyebutkan tiga alasan utama yang mendorong kebijakan deregulasi tersebut.

Usia TikTok Shop di Indonesia sendiri sudah berjalan 2 tahun, dan dalam kurun waktu tersebut memiliki jumlah pengguna sekitar 100 juta, dimana lebih dari setengah dari jumlah penduduk di Indonesia.

Baca Juga: Selebgram Aghnia Punjabi Jual Produknya dengan Harga Rugi: Dampak Penutupan TikTok Shop di Indonesia

Dari pembicaraan Raymond Chin bersama Denny Sumargo terangkum 3 alasan mengapa ada deregulasi TikTok Shop di Indonesia, salah satunya adalah awal kemunculan shop commerce.

Dalam hal komersil ini banyak sekali promo-promo yang dikeluarkan, sehingga banyak produk barang yang dijual sangat murah efek dari subsidi dan menyebabkan UMKM mati.

Baca Juga: TikTok Shop Indonesia Resmi Ditutup, Toko Online Manfaatkan Detik-Detik Terakhir Dengan Flash Sale!

Harga yang murah tersebut disebabkan, karena saat awal kemunculan e-commerce di Indonesia banyak sekali investor yang mengucurkan dananya, sehingga ada subsidi silang yang berdampak kepada harga produk murah dengan berbagai macam diskonnya.

Alasan kedua yang masih berhubungan adalah dugaan datangnya produk murah ini diakibatkan oleh barang impor yang datang ke Indonesia dari Tiongkok.

“Tiongkok itu kan lagi maju banget, ya nggak bisa lah pasti Indonesia itu nggak bisa bersaing secara manufacturing. Ya, udah pasti lebih murah lebih bagus yang masuk ke Indonesia dan banjir di Indonesia,” ungkap founder Ternak Uang.

Terakhir adalah platform yang satu ini secara traffic lebih besar dibandingkan platform lainnya. Hal ini dikarenakan, TikTok dianggap sebagai sebuah inovasi baru yang membuat 2 fitur dalam satu aplikasi.

Sebagai platform yang bisa digunakan sebagai media sosial sekaligus jual beli membuat kehadirannya tidak fair dan hal tersebut membuat persaingan yang tidak sehat kemudian berdampak kepada UMKM.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: R Herdiawan

Sumber: Youtube CURHAT BANG Denny Sumargo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini