GORAJUARA - Kelompok pemuda bernama Pandawara Group, kerap membagikan momennya di media sosial dengan membersihkan sungai dari tumpukkan sampah. Aksinya tersebut menuai pujian dari berbagai pihak.
Saat ini Pandawara memiliki konten mengunjungi pantai-pantai kotor di berbagai kota dan mengajak warga sekitar untuk menjadi relawan dan membersihkan tumpukan sampah dengan gotong-royong melalui video yang diunggahnya.
Pada Jumat, 29 September 2023 Pandawara mengunggah video di akun Instagramnya @pandawaragroup yang menampakkan tumpukkan sampah di sekitaran pantai yang diketahui berada di Kota Sukabumi.
Video tersebut kemudian tersebar luas di jagat maya setelah Pandawara menetapkan sebagai pantai terkotor nomor 4 di Indonesia.
Sontak mendapat perhatian dari netizen dengan riuh membanjiri kolom komentar Pandawara.
Namun pemberitaan mencuat kembali di akun Twitter @txtdarisukabumi dan @tanyakanrl yang menginformasikan jika Kepala Desa setempat menolak aksi Pandawara untuk membersihkan pantai terkotor nomor 4 di Indonesia tersebut.
Dikutip dari akun @Aryprasetyo85, Kepala Desa Sangrawayang tidak mengizinkan aktivitas bersih-bersih sampah di wilayah Pantai Loji, karena merasa pihak pemerintah tidak dilibatkan dalam inisiasi gerakan tersebut.
Warganet sontak mempertanyakan atas respon yang diberikan oleh Muhtar, selaku kades Sangrawayang melalui cuitan komentar yang beredar.
“Ya wajar wilayah tidak terurus soalnya banyak sampah kotor begitu orang tidak punya Bupati, Kabupaten terbesar di Jabar masa iya tidak punya tempat pembuangan sampah,” tulis komentar dari @uanuanan.
Akun bernama @uanuanan, lewat komentarnya menginformasikan jika tempat pembuangan sampah tersedia di daerah Cikindul, namun itu pun TPA milik Kota Sukabumi.
Selain itu, daerah setempat pantai tidak difasilitasi mobil sampah, sehingga menurutnya sangat wajar jika para warga membuang sampah ke sungai.
“Atau takut dana desa dipertanyakan ya pak?” tulis akun @BukanKlanD.