GORAJUARA - Berita kriminalitas terhadap perempuan di Korea Selatan kian sering muncul di beranda berbagai berita.
Korea Selatan, salah satu negara tujuan berlibur dan belajar, kini semakin dipertanyakan keamanannya, mengingat para perempuan yang menjadi korban mayoritas merupakan masyarakat umum.
Salah satu kasus yang menarik perhatian masyarakat Korea Selatan adalah kematian wanita 38 tahun, Lee Eun Chong yang dibunuh mantan kekasih sekaligus rekan kerjanya.
Lee diketahui mengakhiri hubungan dengan pelaku karena tindak kekerasan yang sering ditunjukan pelaku selama keduanya menjalin hubungan.
Pada bulan Juli, Lee ditemukan meninggal secara tragis di depan rumahnya di daerah Incheon.
Sebelum kejadian naas tersebut, Lee Eun Chong telah diikuti selama beberapa lama. Karena hal tersebut, pelaku mendapat perintah untuk menjauhi Lee, yang sayangnya tidak berdampak.
Baca Juga: HEBOH! Hotman Paris Diadukan oleh Gadis di Bawah Umur ke Bareskrim Terkait Hal Ini...
Pada bulan September, keluarga Lee melalui postingan online menceritakan bahwa sebelumnya Lee telah diberi polisi perangkat untuk meminta bantuan jika pelaku mendekat kepadanya.
Sayangnya, empat hari sebelum kematiannya, Lee diminta mengembalikan perangkat tersebut, pernyataan yang polisi sangkal hingga saat ini.
Hal ini menimbulkan kritik masyarakat mengenai lemahnya perlindungan pada perempuan dalam kasus kriminal berbasis gender di Korea Selatan.
44.000 petisi telah terkumpul sejak 19 September, memohon hukuman yang setimpal bagi pelaku penghilangan nyawa.
Kejadian ini juga mengingatkan pada kasus yang cukup terkenal di Busan, ketika seorang pria berusaha merudapaksa dan membunuh seorang wanita pada Februari 2022.