Laporan Menyebut Antartika Mengalami Gelombang Panas Paling Intens di Dunia Pada Tahun 2022

photo author
- Selasa, 26 September 2023 | 08:36 WIB
Eropa Selatan Bersiap Menghadapi Musim Panas yang Dipicu Oleh Perubahan Iklim (Gorajuara/asiaone.com)
Eropa Selatan Bersiap Menghadapi Musim Panas yang Dipicu Oleh Perubahan Iklim (Gorajuara/asiaone.com)

GORAJUARA - Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan bulan lalu, wilayah terdingin di dunia kini mencatat gelombang panas paling hebat yang pernah terjadi pada tahun lalu.

Pada bulan Maret 2022, suhu di Antartika Timur melonjak sekitar 39 derajat Celcius (102,2 derajat Fahrenheit).

Pada tanggal 18 Maret, hari terpanas selama gelombang panas, suhu naik hingga -10C (-14F) – sangat kontras dengan rata-rata -54C (-65,2F) di bulan Maret.

Baca Juga: Inilah 8 Cara Mengetahui Kepribadian Seseorang, Salah Satunya Mengembangkan Kemampuan Berempati

Suhu tetap berada di atas rekor sebelumnya -31C (-23,8F) pada bulan Maret selama tiga hari berturut-turut, termasuk pada malam hari.

Para peneliti menyimpulkan bahwa gelombang panas berasal dari pola sirkulasi udara yang tidak biasa di dekat Australia.

Hanya dalam empat hari, massa udara hangat dari Australia Selatan mampu berpindah ke Antartika Timur, “mungkin pertama kalinya terjadi secepat itu”, Edward Blanchard-Wrigglesworth, penulis studi tersebut, seperti dikutip oleh Washington Post.

Baca Juga: Mengenal Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD, Berikut 10 Cara Mengatasi Gangguan Tersebut

Gelombang panas terjadi tak lama setelah rekor minimum es laut pada Februari 2022, menurut penelitian tersebut.

Namun anomali suhu permukaan laut di Samudera Selatan hanya berdampak kecil terhadap besarnya gelombang panas.

“Gelombang panas menjadi dua derajat Celcius lebih hangat akibat perubahan iklim, dan pada akhir abad ke-21 gelombang panas mungkin bertambah hangat lima hingga enam derajat Celcius [9-10.8F],” kata studi tersebut.

Baca Juga: Armenia Azerbaijan Terlibat Konflik, Menteri Luar Negeri Rusia Berikan Komentar Seperti Ini

Pada bulan Februari 2023, suhu minimum es laut mencapai rekor terendah baru akibat kenaikan suhu global. 

Nilai minimum tahun ini adalah 20 persen lebih rendah dibandingkan rata-rata selama 40 tahun terakhir.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reynold Untung Manurung

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini