GORAJUARA - Peristiwa yang terjadi pada anak-anak di Rempang Kepulauan Riau memberikan dampak trauma tersendiri.
Bagaimana tidak, ketika itu terjadi bentrok masyarakat dengan aparat kepolisian di Rempang, Kepulauan Riau yang membuat anak-anak terkena gas air mata.
Ketika itu sedang berlangsung proses mengajar, kemudian terdengar suara letupan suara pistol.
Sontak anak-anak yang sedang belajar di kelas berteriak histeris.
Akibat gas air mata itu sebagian siswa terjatuh akibat sesak nafas.
Dilansir GORAJUARA dari unggahan instagram @divisihumaspolri, polri memberi dukungan psikososial pada anak-anak Rempang untuk menghilangkan traumanya akibat peristiwa tersebut.
"Polri melalui Polda Kepulauan Riau (Kepri) memberikan dukungan psikososial untuk anak-anak di Pulau Rempang, Selasa (12/9)," Ujar pihak polri pada caption unggahan instagramnya.
Polri menyampaikan jika kegiatan itu diisi dengan kegiatan bermain bersama sama hingga bernyanyi agar anak-anak dapat melupakan kejadian kelam itu.
"Pendampingan yang diisi dengan serangkaian kegiatan trauma healing tersebut, membantu memperbaiki keadaan emosional anak-anak pasca insiden beberapa waktu lalu.
"Selain itu, kegiatan berupa pemberian motivasi juga turut diberikan agar dapat membangun suasana positif melalui metode yang mudah dipahami.
"Di sisi lain, anak-anak diajak untuk bermain berbagai permainan menarik, tari-tarian, yel-yel, serta lagu yang menghibur," tulis pihak polri di unggahan caption instagramnya.
Selanjutnya Polri juga mengungkapkan jika kegiatan itu berjalan meriah dan anak-anak sangat menikmati kegiatan tersebut.