GORAJUARA - Wartawan Mediakepri group dipukul mundur saat lakukan liputan Aksi Penolakan Relokasi Kampung Tua Rempang.
R Fahrudin selaku juru warta dari Mediakepri memberikan kesaksian bahwa dirinya diintimidasi oleh petugas saat melakukan liputan.
Intimidasi yang dilakukan para petugas antara lain adalah meminta sang juru warta untuk menghapus video hasil liputannya.
Menurut penuturannya, intimidasi terjadi di luar Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM), Batam.
Intimidasi tersebut dilakukan tepat saat petugas menangkap warga yang diduga menjadi sebab kerusuhan.
Berikut ini adalah kronologi aksi intimidasi yang dialaminya saat meliput Aksi Penolakan Relokasi Kampung Tua Rempang.
"Saya menuju Kantor Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam untuk kembali melakukan peliputan," ungkap Fahrudin.
Tibanya di kantor LAM Batam, Ia menyaksikan penangkapan massa aksi yang dilakukan olleh petugas.
Spontan Fahrudin mengabadikan momen tersebut dengan tujuan sebagai bukti liputan.
Baca Juga: Seram! Banjir Bandang Seperti Tsunami di Libya, 2.300 Orang Tewas
Sayangnya, Ia secara tiba-tiba didatangi 3 petugas yang diduga adalah preman setempat dari berbagai arah berbeda.
Ke-3 oknum tersebut dengan tegas memaksa Fahrudin untuk menghapus video hasil liputannya.
"Hapus video itu, kalau kau tak menghapus, aku yang menghapus," ungkap salah satu dari 3 oknum tersebut.