GORAJUARA - Ketua Komisi C, Yudi Cahyadi, S. Ip., mengatakan, perlu cepat dilaksanakan program edukasi dan fasilitasi pengolahan sampah.
“Jangan sampai darurat itu hanya tagline-nya saja tetapi dari realisasi dan anggarannya juga. Dari pada hanya melalui hanya pembicaraan, lebih baik kita memfasilitasi kelurahan, dengan alat penunjang seperti pencacah sampah supaya mereka bisa melaksanakan program tersebut, dan terus diedukasi,” kata Yudi Cahyadi.
Demikian dikatakan usai Komisi C DPRD Kota Bandung rapat bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung terkait upaya penanganan sampah pasca TPA Sarimukti
ditutup akibat kebakaran lahan.
Baca Juga: Komisi C Minta DLH Segera Siapkan Dokumen Kajian Terkait Lahan TPST di Gedebage
Rapat dilakukan di Ruang Komisi C DPRD Kota Bandung, Senin 4 September 2023.
Seperti diketahui, Sabtu 19 Agustsus 2023 awal kebakaran TPA Sariamukti terjadi diakibatkan karena gas metana dari penumpukan sampah serta pengaruh cuaca
kemarau. Pada 22 Agustus 2023 operasional TPA Sarimukti dihentikan.
Seluruh wilayah Bandung Raya tidak memiliki lahan lain untuk membuang sampah. Dari Kota Bandung, 188 truk dari DLH harus kembali ke Kota Bandung. Sementara jumlah
lokasi TPS yang sudah melampaui kapasitas berjumlah 7.804.
Baca Juga: Komisi C DPRD Kota Bandung Bahas Keluhan Warga Soal Dampak Pembangunan KCIC
DLH Provinsi Jawa Baraat menangani masalah ini dengan alternatif membuka zona pembuangan super darurat di Taman Tegallega dan Ciwastra per 1 september 2023.
Dilakukan penggalian lahan untuk pembuangan khsusus sampah organik, juga penangannan alternatif lain adalah pemilahan sampah organik dan anorganik oleh industri
perhotelan. Sampah itu kemudian disalurkan ke para penggiat magot. Warga pun diimbau untuk turut serta memilah sampah.
Anggota Komisi C, Sandi Muharam, S.E., mengatakan musibah tersebut menjadi momentum untuk lakukan edukasi kepada masyarakat bagaimana memilah sampah.
“Menekankan action kepada pengetahuan pengolahan sampah yang sudah diketahui , tingkatkan edukasi dan fasilitasi masyarakat menurut program yang paling
sesuai. Jadikan ini momentum ini bisa dimanfaatkan dengan melakukan kegiatan pemilahan sampah untuk selamanya, bukan hanya sampai TPA Sarimukti sudah
kembali beroperasi,” tandasnya.***.