GORAJUARA, - Partai Buruh dan organisasi serikat buruh berencana menggelar demo serentak rasa pada Selasa, 6 Septermber 2022 untuk menolak kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) yang baru diumumkan pemerintah.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi telah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM.
Presiden Jokowi memastikan bahwa harga BBM terbaru ini berlaku mulai Sabtu, 3 September 2022.
“Harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian,” kata Presiden Jokowi, seperti dikutip Gorajuara dalam channel YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, 3 September 2022.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, demo serentak akan dipusatkan di DPR RI dengan tuntutan agar pimpinan DPR memanggil para menteri terkait kebijakan perekonomian.
“Pimpinan DPR atas nama komisi terkait ESDM DPR RI harus berani membentuk pansus (panitia khusus) atau panja (panitia kerja) BBM,” kata Iqbal dalam siaran pers, Sabtu, 3 September 2022.
Selain itu, demo serentak terkait kenaikan harga BBM juga akan digelar serentak di 33 provinsi lainnya yang dikoordinasi oleh Partai Buruh dan KSPI.
Wilayah lain yang akan berdemo diantaranya Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Banda Aceh, Medan, Batam, Padang, Pekanbaru. Bengkulu, Lampung, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Makassar, Gorontalo. Sulawesi Utara, serta dilakukan di Ambon, Ternate, Mataram, Kupang, Manokwari, dan Jayapura.
Said Iqbal menyampaikan ada beberapa alasan mengapa pihaknya menolak kenaikan harga BBM dan akan menggelar demo besar-besaran menolak kenaikan harga BBM pada 6 September 2022 mendatang.
Alasan Pertama, Said Iqbal mengungkapkan bawah kenaikan harga BBM akan menurunkan daya beli yang sekarang ini sudah turun 30 persen dan akan turun lagi menjadi 20 persen.
Alasan kedua buruh menolak kenaikan harga BBM karena, menurutnya, kenaikan harga BBM kali ini dilakukan di tengah turunnya harga minyak dunia.
Hal terkesan bahwa pemerintah hanya mencari untung di tengah kesulitan rakyat.